TRIBUNNEWS.COM - Dua orang tewas dalam penembakan di Tel Aviv, Israel pada Kamis (7/4/2022) malam.

Dua orang itu pria yang keduanya berusia sekitar 30 tahun, kata juru bicara layanan darurat Magen David Adom.

Penembakan yang terjadi di sebuah bar di Jalan Dizengoff itu juga melukai banyak orang.

Di Rumah Sakit Ichilov Tel Aviv, tempat sebagian besar korban mendapat penanganan, para dokter berjuang untuk menyelamatkan nyawa empat orang yang terluka.

Komandan Polisi Tel Aviv Ami Eshed mengatakan jumlah orang yang terluka belum diketahui.

Baca juga: Was-was Hadapi Rudal Iskander Rusia, Jerman Beli Sistem Pertahanan dari AS atau Israel

Berbicara di TV Israel, Eshed menyebutkan jumlahnya lebih dari selusin.

Saat ini, polisi sedang melakukan pencarian untuk menemukan pelaku penembakan, kata Eshed.

Menurut laporan CNN di tempat kejadian tak lama setelah serangan itu, ratusan polisi terlibat dalam pengamanan tempat itu dan berupaya mencari pelaku.

Berbicara di TV Israel, Wali Kota Tel Aviv Ron Huldai mengatakan kepada penduduk di kota untuk tinggal di rumah.

Penembakan itu adalah yang terbaru dari serangkaian insiden kekerasan yang terjadi di Israel.

Baca juga: Berita Foto : Ribuan Orang Hadiri Pemakaman Pemuda Palestina yang Ditembak Israel

Hanya dalam satu minggu di bulan Maret, 11 orang tewas dalam tiga serangan di kota-kota Israel.

Itu adalah minggu paling mematikan yang pernah dilihat Israel dalam beberapa tahun dan setelah berminggu-minggu meningkatnya ketegangan yang membuat warga Israel menjadi sasaran serangan penikaman dan beberapa warga Palestina ditembak mati oleh pasukan Israel di Tepi Barat.

Serentetan serangan itu termasuk lima orang yang tewas di sebelah timur Tel Aviv, di kota ultra-ortodoks Bnei Brak.

Tidak jelas apakah penembakan pada hari Kamis terkait dengan kekerasan baru-baru ini.

Kelompok-kelompok militan di Gaza dan Tepi Barat memuji serangan hari Kamis, meskipun mereka tidak mengklaim bertanggung jawab atas hal itu.

Baca juga: 2 Orang Tewas dan 4 Lainnya Terluka dalam Penembakan di Israel

Hamas menyebutnya sebagai operasi heroik, sementara Jihad Islam bersumpah "perlawanan akan terus berlanjut."

Mengutuk serangan itu, Koordinator Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Timur Tengah Tor Wennesland menyinggung Hamas dalam sebuah cuitan di Twitter.

"Menyesalkan penyambutan serangan ini oleh Hamas; tidak ada kemuliaan dalam teror. Serangan-serangan ini harus dihentikan sekarang dan dikutuk oleh semua," tulis Wennesland.

(Tribunnews.com/Ca)