News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PM Pakistan Imran Khan Dilengserkan, Berikut Empat Sosok Oposisi di Baliknya

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berbicara dalam konferensi pers bersama dengan presiden Afghanistan di Istana Kepresidenan di Kabul pada 19 November 2020.

Asif Ali Zardari adalah mantan Presiden Pakistan yang menjabat pada 9 September 2008 hingga 8 September 2013, dari partai Partai Rakyat Pakistan (PPP).

Berasal dari keluarga kaya, Zardari lebih dikenal karena gaya hidup playboynya sampai perjodohan dengan Benazir Bhutto, wanita pertama yang menjabat Perdana Menteri Pakistan.

Ia dijuluki "Mr Ten Percent" karena kebiasaannya menerima 'salam tempel' dari kontraktor yang menangani proyek dalam negeri.

Sebelum menjabat presiden, Zardari pernah dua kali dipenjara atas tuduhan terkait korupsi, penyelundupan narkoba, dan pembunuhan, meskipun tidak pernah menghadapi persidangan.

Pria berusia 67 tahun itu menjadi ketua bersama Partai Rakyat Pakistan (PPP) setelah pembunuhan Bhutto pada 2007, dan menjadi Presiden Pakistan setahun kemudian dalam kesepakatan pembagian kekuasaan dengan PML-N.

3. Bilawal Bhutto Zardari

Putra mendiang Benazir Bhutto dan Asif Zardari ini adalah bangsawan politik.

Ia menjabat sebagai ketua PPP di usia 19 tahun setelah pembunuhan ibunya.

Pria 33 tahun lulusan Oxford ini dianggap progresif dan sering berbicara tentang hak-hak perempuan dan minoritas.

Dengan lebih dari setengah penduduk Pakistan berusia 22 tahun atau di bawahnya, kepiawaian Bhutto di media sosial sangat populer di kalangan anak muda.

Kendati demikian, ia sering diejek karena kemampuan bahasa Urdunya, bahasa nasional, yang buruk.

4. Maulana Fazlur Rehman

Fazlur Rehman merupakan politisi fundamentalis Islam dan presiden Jamiat Ulama-e-Islam (JUI) saat ini.

Dia menjabat di Gerakan Demokratik Pakistan (PDM), koalisi partai politik yang dibentuk untuk melawan pemerintahan Pakistan Tehreek-e-Insaf di bawah pimpinan Imran Khan.

Permusuhannya dengan Khan telah berlangsung lama.

Rehman bahkan pernah menyebut Khan sebagai "seorang Yahudi", mengacu pada mantan istrinya Briton Jemima Goldsmith.

Sebagai balasannya, Khan memanggilnya "Mullah Diesel" karena dugaan partisipasinya dalam korupsi yang melibatkan lisensi bahan bakar.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini