Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Rusia Mengaku prihatin terkait keterlibatan negara-negara non-Arktik NATO dalam kegiatan militer aliansi di wilayah utara.
Rusia juga mencatat risiko bentrokan yang tidak disengaja dengan pasukan aliansi di Kutub Utara.
Seperti yang disampaikan Duta Besar Kementerian Luar Negeri Rusia Nikolay Korchunov.
"Internasionalisasi kegiatan militer Aliansi di lintang tinggi, di mana negara-negara NATO non-Arktik terlibat, pasti menimbulkan kekhawatiran. Ini meningkatkan risiko insiden yang tidak disengaja, selain risiko keamanan, juga dapat menyebabkan kerusakan serius pada ekosistem Arktik yang rapuh," kata Korchunov.
Dikutip dari laman TASS, Senin (18/4/2022), Ketua Komite Pejabat Senior di Dewan Arktik itu menekankan bahwa latihan militer NATO di utara Norwegia tidak akan membantu keamanan di Kutub Utara.
"Aktivitas NATO yang meningkat baru-baru ini di Kutub Utara adalah masalah yang memprihatinkan. Baru-baru ini, latihan militer skala besar lainnya dari aliansi berlangsung di utara Norwegia, yang menurut kami tidak berkontribusi untuk memastikan keamanan di kawasan itu," tegas Korchunov.
Baca juga: Satukan Kekuatan, Armada Kapal Perang NATO Gelar Latihan Perang di Laut Baltik
Perlu diketahui, latihan internasional berskala besar Cold Response dimulai di Norwegia pada 14 Maret lalu dan berlangsung selama dua minggu.
"Itu adalah manuver terbesar yang dipimpin Norwegia sejak 1980-an," kata Kementerian Luar Negeri Norwegia.
Latihan tersebut melibatkan sekitar 30.000 tentara dari 27 negara bagian, termasuk Finlandia dan Swedia yang merupakan negara mitra NATO.