Perjalanan liputannya yang paling berbahaya adalah saat ia menyeberangi garis depan menggunakan mobil untuk mencapai Kota Kherson yang diduduki Rusia.
Masa Depan Pers Independen Rusia Tak Pasti
Namun, meski jurnalis seperti Kostyuchenko ditugaskan meliput di Ukraina, media tempat mereka bekerja di Rusia menghadapi masa depan yang tak pasti.
Laporan Kostyuchenko awalnya disensor oleh medianya sendiri, Novaya Gazeta.
Harian itu menghapus kata ‘perang’ dalam artikel Kostyuchenko demi mematuhi undang-undang Rusia yang mengancam jurnalis yang menyebarkan ‘berita palsu’ dengan penjara 15 tahun.
Novaya Gazeta juga menghapus beberapa artikel Kostyuchenko dari situs web-nya atas permintaan regulator komunikasi Rusia, Roskomnadzor.
Akhirnya, Novaya Gazeta mengumumkan penangguhan operasional cetak dan daringnya hingga perang berakhir.
Media Yapparova, Meduza, diblokir di Rusia sesaat setelah invasi dimulai, dan kini hanya bisa diakses dengan VPN atau Virtual Private Network.
Yapparova meliput dari Chernihiv sebelum kota itu dikepung tentara Rusia, dan dari desa-desa di dekat Kiev. Di sana, ia menemukan bukti penjarahan, pemerkosaan dan eksekusi yang dilakukan tentara Rusia.
Kendati sensor media terus meningkat di Rusia, berbicara dengan jurnalis independen merupakan salah satu dari sedikit cara yang digunakan para pejabat Ukraina untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan audiens Rusia.
Pasalnya, audiens Rusia sebagian besar menerima berita dari media yang dikendalikan pemerintah.
Bulan lalu, Zelensky bersedia melakukan wawancara video dengan sejumlah jurnalis Rusia, termasuk dari Meduza dan Mediazona.
Kamar Mayat, Bukti Objektif Korban Perang
Mereka yang bekerja di lapangan untuk media Rusia, menghadapi risiko dan kengerian yang sama seperti yang dihadapi reporter perang Ukraina maupun asing.