News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Disebut Telah Meluncurkan 1.300 Rudal di Ukraina Sejak Awal Invasi

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOTA MARIUPOL HANCUR LEBUR - Warga Kota Mariupol berjalan kaki menyeret troli belanjaan di antara puing-puing gedung dan kendaraan serta infrastruktur kota yang hancur lebur oleh gempuran tentara Rusia, 16 April 2022.

Jerman akhirnya setuju untuk mengirikan tank anti-pesawat ke Ukraina.

Ini merupakan perubahan besar bagi Berlin dalam pendekatannya untuk memberikan bantuan militer kepada Kyiv.

Komitmen untuk mengirimkan sistem antipesawat Gepard diumumkan oleh Menteri Pertahanan Christine Lambrecht, selama pertemuan pejabat pertahanan internasional di pangkalan Angkatan Udara AS Ramstein di Jerman.

"Kami memutuskan kemarin bahwa kami akan mendukung Ukraina dengan sistem anti-pesawat, itulah yang dibutuhkan Ukraina sekarang untuk mengamankan wilayah udara dari darat," kata Lambrecht dalam pertemuan tersebut, Selasa (26/4/2022).

Ini adalah pertama kalinya Jerman setuju mengirimkan persenjataan berat jenis ini ke Ukraina saat invasi Rusia.

Dilansir CNN, sistem Gepard telah dihapus dari tugas aktif di Jerman pada tahun 2010. 

Jerman awalnya menolak seruan untuk menyediakan persenjataan ke Kyiv dan hanya setuju untuk memberikan bantuan kemanusiaan serta peralatan medis.

Pendekatan itu sejalan dengan kebijakan Jerman selama puluhan tahun untuk tidak memasok senjata mematikan ke zona krisis.

Seorang tentara Rusia berpatroli di teater drama Mariupol, dibom 16 Maret lalu, pada 12 April 2022 di Mariupol, ketika pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia membuat kasus menantang untuk perang di tetangga Rusia. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Baca juga: Jerman akan Mengirimkan Tank Anti-Pesawat ke Ukraina

Baca juga: Kanada Akan Beli 8 Kendaraan Lapis Baja untuk Ukraina

Hanya beberapa bulan sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina, pemerintah Jerman yang baru setuju untuk memasukkan kebijakan ekspor senjata yang terbatas ke dalam perjanjian koalisinya.

Namun menghadapi tekanan dari sekutu dan publik Jerman, pemerintah terpaksa merombak aturan tersebut.

Pada akhir Februari, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan Jerman akan mulai mengirimkan beberapa senjata ke Ukraina.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini