News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mali Hentikan Kerjasama dengan Prancis, Undang Wagner Group dari Rusia

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam file foto yang diambil pada 19 Agustus 2020, Kolonel Assimi Goita berbicara kepada pers di Kementerian Pertahanan Mali di Bamako, setelah mengukuhkan posisinya sebagai presiden Komite Nasional untuk Keselamatan Rakyat (CNSP) . Dua pria bersenjata, termasuk seorang yang memegang pisau, menyerang presiden sementara Mali Assimi Goita pada 20 Juli 2021, seorang wartawan AFP melihat, saat salat di masjid agung di ibu kota Bamako. Serangan itu terjadi saat perayaan hari raya Idul Adha. Presiden sejak itu telah diambil dari tempat kejadian, menurut wartawan.

Tentara Prancis segera bereaksi terhadap perkembangan tersebut dengan menyebut insiden itu sebagai bagian dari “perang informasi”.

Mereka menyalahkan Grup Wagner, organisasi paramiliter swasta Rusia yang ditempatkan di seluruh dunia, termasuk Mali dan negara-negara Afrika lainnya.

Militer Prancis juga mengklaim mereka memiliki rekaman drone yang diduga menunjukkan personel paramiliter Grup Wagner mengubur mayat di dekat pangkalan setelah penarikan pasukan Prancis.

“Informasi yang sangat tepat membuat kami mengatakan bahwa ini adalah orang-orang Wagner. Kami tidak ragu,” kata Angkatan Darat Prancis kepada Le Monde.

Namun, surat kabar itu mengatakan kualitas video “tidak memungkinkan untuk menentukan warna kulit orang-orang di sekitar mayat-mayat itu.”

Mereka membatasi diri untuk mengatakan seragam militer mereka tidak cocok dengan seragam Angkatan Darat Mali.

Hubungan Paris dan Bamako memburuk setelah Mali mengalami dua kudeta dalam kurun waktu dua tahun, dan junta militer yang berkuasa menolak untuk mengadakan pemilihan umum pada Februari.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini