Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) telah melengkapi daftar sanksinya terhadap Rusia dengan memasukkan 33 individu warga negara itu, 22 perusahaan, dan 69 kapal yang mengibarkan bendera Rusia.
Menurut pernyataan pers yang dirilis pada hari Minggu (8/5/2022) kemarin, sanksi tersebut berlaku untuk Moscow Industrial Bank dan sepuluh anak perusahaannya.
10 anak perusahaan itu meliputi Agropromyslenny Kompleks Voronezhski OOO, Anninskii Lift OOO, Auditkonsalt OOO, Belinveststroi OOO, Dve Stolitsy OOO, Kontrak OOO, Ladoga OOO, Nekommercheskaya Organizatsiya Fond Khimicheskoe Razoruzhenie I Konversiya, Azovskaya Zernovaya Kompaniya OOO, Ekspluatiruyushchaya Kompaniya Tsentr OOO.
Dikutip dari laman TASS, Senin (9/5/2022), sanksi juga akan dikenakan pada tiga saluran televisi milik negara Rusia yakni Channel One Russia, Rossiya-1, dan NTV.
Baca juga: Rusia Lancarkan Serangan Udara ke Sekolah yang Dijadikan Tempat Penampungan, 60 Orang Diduga Tewas
Selain itu, daftar sanksi juga diberlakukan terhadap 8 eksekutif Sberbank dan 25 Gazprombank.
"Dua dari Eksekutif GPB ini, Andrey Igorevich Akimov (Akimov) dan Alexey Borisovich Miller (Miller), sebelumnya ditunjuk pada 6 April 2018, berdasarkan E.O. 13661, dan ditunjuk kembali hari ini," kata dokumen itu.
Sanksi juga dijatuhkan kepada Promtekhnologiya OOO, produsen senapan di bawah merek ORSIS.
Menurut Departemen Keuangan AS, itu adalah perusahaan pertahanan swasta yang memasok produknya ke militer dan dinas intelijen Rusia.
"Promtekhnologiya telah lama dikaitkan dengan pemerintah Rusia," jelas dokumen itu.
Selanjutnya ada 8 perusahaan Rusia lainnya yang terkait dengan navigasi, turut pula terkena sanksi AS.
Perusahaan-perusahaan itu termasuk Oboronlogistika OOO yang terkait dengan Kementerian Pertahanan Rusia, Severnoye Morskoye Parokhodstvo, dan perusahaan pelayaran Transmorflot.
Sanksi juga dikenakan terhadap 69 kapal milik perusahaan tersebut.