Untuk itu, Komisaris Hak Asasi Manusia Verkhovna Rada Liudmyla Denisova telah meminta PBB dan Palang Merah Internasional untuk mengevakuasi tentara yang terluka dari pabrik baja Azovstal ke daerah aman di Ukraina.
"Saya meminta PBB dan Palang Merah untuk mengambil semua tindakan sesuai dengan mandat mereka untuk mengevakuasi tentara Azovstal yang terluka ke wilayah aman Ukraina, di mana mereka akan diberikan perawatan medis dan perawatan yang layak," kata Denisova, dikutip dari Kyiv Post.
Menurutnya, para Garda Nasional Azov yang terluka itu bisa berpotensi cacat lantaran mengalami luka terbuka tanpa obat dan kondisi yang tidak bersih.
Baca juga: Nasib Warga Sipil di Komplek Pabrik Baja Azovstal, Disebut Jadi Propaganda Ukraina
Baca juga: Pertempuran Sengit di Azovstal, Penasihat Wali Kota Mariupol: Berubah Jadi Neraka
Dia menjelaskan, para pembela Mariupol itu telah melakukan upaya setiap menitnya untuk mempertahankan pos terdepan kota.
Bahkan, mereka tidak ragu untuk mengorbankan diri mereka sendiri untuk menyelamatkan Ukraina dan dunia dari kejahatan total.
"Sekarang dunia harus menyelamatkan mereka."
"Menurut Pasal 16 Konvensi Jenewa tentang Perlindungan Orang Sipil pada Saat Perang, orang sakit dan terluka berada di bawah perlindungan khusus dan penghormatan khusus."
"Pasal 3 Konvensi tentang Perbaikan Kondisi Orang yang Terluka dan Sakit di Angkatan Bersenjata mewajibkan para pihak untuk memperlakukan yang terluka secara manusiawi dalam segala keadaan," kata Denisova.
(Tribunnews.com/Maliana)