TRIBUNNEWS.COM, BETLEHEM – Yumna Patel, Direktur Berita Palestina untuk Mondoweiss, media yang berbasis di AS menulis ulasan di laman Aljazeera.com, Rabu (11/5/2022).
Ia mengenang hari-hari di wilayah Palestina yang diduduki Israel, dan pagi yang menghancurkan saat jurnalis Shireen Abu Akleh terbunuh di Jenin.
Yumna Patel tinggal di Betlehem, Tepi Barat yang diduduki Israel, dan telah melaporkan situasi wilayah itu selama enam tahun.
Artikel yang ditulisnya ini mencerminkan pandangan pribadi, dan tidak ada kaitan dengan sikap dan pandangan media Aljazeera.
“Ini realitas kehidupan melelahkan di bawah pendudukan. Hampir setiap pagi, orang-orang Palestina terbangun dengan berita tentang Israel yang menangkap atau membunuh orang-orang mereka,” tulis Yumna.
“Hari ini adalah salah satu pagi yang menghancurkan,” sambungnya mulai mengenang kematian Shireen Abu Akleh, jurnalis senior televisi Aljazeera yang berbasis di Doha, Qatar.
Baca juga: Inilah Detik-detik Penembakan Jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh oleh Penembak Jitu Israel
Baca juga: Siapa Sosok Shireen Abu Akleh Jurnalis Aljazera Palestina yang Ditembak Sniper Israel di Jenin?
Baca juga: Wartawan Veteran Al Jazeera Shireen Abu Akleh Tewas Dibunuh Pasukan Israel
Ikon Perjuangan Palesina di Media
Abu Akleh adalah ikon Palestina yang wajah dan suaranya telah memasuki rumah jutaan orang Palestina.
Wajah dan suaranya akrab dii telinga penutur bahasa Arab di seluruh dunia selama lebih dari dua dekade, saat dia meliput pendudukan Israel.
Dia adalah salah satu suara Palestina pemberani yang meliput serangan mematikan Israel di kamp pengungsi Jenin pada 2002.
“Bagi saya, Jenin bukanlah satu cerita fana dalam karir saya atau bahkan dalam kehidupan pribadi saya. Ini adalah kota yang dapat meningkatkan moral saya,” kata Shireen suatu ketika.
“Ini mewujudkan semangat Palestina yang terkadang gemetar dan jatuh tetapi, di luar semua harapan, bangkit untuk mengejar pelarian dan mimpinya,” lanjutnya dikutip Yumna Patel.
Sekarang, 20 tahun kemudian, Abu Akleh terbunuh di tempat yang sama di mana dia dengan gagah berani menceritakan kisah-kisah perlawanan Palestina di bawah pendudukan selama bertahun-tahun.
Video-video yang muncul saat Abu Akleh ditembak sangat mengerikan.