Sembilan orang tewas dan lebih dari 200 orang terluka dalam kekerasan itu.
Baca juga: Krisis Sri Lanka: Kekerasan Berlanjut, Dua Polisi Tewas dan Ratusan Orang Terluka, Total ULN Rp740 T
Pasukan keamanan telah diperintahkan untuk menembak orang-orang yang dianggap terlibat dalam kekerasan itu karena aksi pembakaran dan perusakan sporadis terus berlanjut meskipun jam malam nasional yang ketat diberlakukan mulai Senin malam.
Pada Sabtu (14/5/2022), hari ke-35 pengunjuk rasa menduduki pintu masuk kantor presiden di ibu kota Kolombo, menuntut agar Rajapaksa mengundurkan diri.
Sebagai informasi, anggota keluarga Rajapaksa telah berkuasa selama hampir dua dekade terakhir.
Sejauh ini, Rajapaksa telah menolak seruan pengunduran dirinya.
Baca juga artikel lain tentang Sri Lanka
(Tribunnews.com/Rica Agustina)