Hal ini mendapat dukungan dari Legislator Leonid Slutsky, salah satu negosiator Rusia dalam pembicaraan damai yang terhenti dengan Ukraina.
Menurut Slutsky, para tentara yang dievakuasi adalah "binatang dalam bentuk manusia" dan mengatakan mereka harus menerima hukuman mati.
"Mereka tidak pantas hidup setelah kejahatan mengerikan terhadap kemanusiaan yang telah mereka lakukan dan yang dilakukan terus menerus terhadap tahanan kami," katanya.
Jaminan dari Presiden Putin
Sementara itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov hanya mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin menjamin, para tentara Ukraian yang menyerah akan diperlakukan 'sesuai dengan standar internasional'.
Peskov menyebut para pejuang di pabrik baja Azovstal yang menyerah itu akan diperlakukan 'manusiawi'.
Peskov mengatakan, Putin secara pribadi telah menjamin hal itu akan terjadi.
Pernyataannya muncul setelah seorang anggota parlemen yang bertindak sebagai salah satu perunding Moskow dalam pembicaraan damai yang sekarang terhenti dengan Ukraina mengatakan, Rusia harus mempertimbangkan hukuman mati kepada mereka.
7 Bus yang Bawa Tentara Ukraina Tiba di Rusia
Tujuh bus yang membawa pejuang Ukraina yang bertahan selama berminggu-minggu melawan pasukan Rusia di pabrik baja Azovstal, tiba di kota Olenivka yang dikuasai Rusia dekat Donetsk, menurut seorang saksi mata Reuters.
Dilansir Al Jazeera, kantor berita TASS mengatakan Komite Investigasi Rusia berencana untuk menanyai para tentara.
Banyak dari mereka adalah anggota Batalyon Azov, sebagai bagian dari penyelidikan atas apa yang disebut Moskow sebagai "kejahatan rezim Ukraina".
Baca juga: Rusia Sepakati Evakuasi Tentara Ukraina yang Terluka Dari Azovstal, Zelensky: Selamatkan Anak Kami
Baca juga: Perang Sengit di Pabrik Baja Azovstal Mariupol Berakhir, Ratusan Pasukan Ukraina Dievakuasi
Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan pejuang Ukraina yang membela Mariupol dari serangan Rusia mengubah arah perang dengan bertahan selama 82 hari.
Komentar Podolya disiarkan televisi menyebut pembicaraan tentang mengevakuasi lebih banyak orang dari pabrik baja Azovstal di kota itu.
Azovstal menjadi benteng pertahanan terakhir setelah berminggu-minggu pengepungan dan pemboman Rusia, sulit tetapi ada harapan mereka akan berhasil.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Maliana/Andari Wulan Nugrahani)