News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Situasi Terkini Ekonomi AS Menuju Resesi, Biden Bisa Kehilangan Dukungan

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI-Rupiah versus US Dollar. Imbas Corona, Rupiah Merosot Rp 16.450 Per Dolar AS, Sri Mulyani: Rupiah Bisa Capai Rp 20.000

Ketiga, baik otoritas dan perusahaan AS harus merelokasi beberapa kegiatan ekonomi di dalam perbatasan negara, alih-alih bergantung banyak pada Cina dan negara-negara Asia lainnya.

Ini untuk memenuhi permintaan domestik di pasar produk. Rossi menunjuk masalah atau mengutip gangguan rantai pasokan dan kekurangan bahan baku.

Pemilih AS semakin khawatir tentang strategi Joe Biden, dengan hanya 39 persen menyetujui pekerjaan yang dia lakukan dan 56 tak setuju.

Ini hasil jajak pendapat NBC News baru-baru ini. Pemilihan paruh waktu November mendatang akan menjadi ujian berat bagi Biden dan Demokrat.

“Krisis ini dapat sangat merusak Demokrat, karena sejumlah orang di seluruh ekonomi AS dapat memutuskan untuk beralih dan memilih Partai Republik,” kata Rossi.

“Hasil ini sinyal kuat ke pemerintahan Biden. Mereka (pemilih) sebagian besar kecewa dengan kebijakannya sendiri dan ingin kembali ke semacam pemerintahan seperti Trump," kata Rossi.

Gedung Putih memikul setidaknya sebagian tanggung jawab atas krisis yang sedang berlangsung, menurut Englund:

Setelah masuk Gedung Putih, Biden membatalkan pipa minyak mentah Keystone XL dan mengambil tindakan yang menargetkan bahan bakar fosil dan industri energi dalam agenda hijaunya.

Menurut kaum konservatif AS, kebijakan ini memberi dorongan pada harga gas, sementara pengeluaran Biden lebih lanjut memfasilitasi inflasi.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini