TRIBUNNEWS.COM - Wakil Perdana Menteri Yury Borisov selama maraton pendidikan New Horizons pemerintah mengatakan sistem rudal anti-pesawat S-500 terbaru, mulai tiba untuk pasukan Rusia pada Rabu (18/5/2022).
"Hari ini pasukan sudah mulai menerima sistem yang sebenarnya menggabungkan fungsi pertahanan udara dan anti-rudal dan ini adalah senjata S-500," kata Borisov.
Dilansir Tass, S-500, seperti sistem rudal permukaan-ke-udara Tor, Buk, S-300, S-350 dan S-400, menikmati permintaan besar di pasar senjata global, kata wakil PM Rusia.
Baca juga: Rusia Unggah Video Pejuang Azovstal Dirawat di Rumah Sakit setelah Menyerah
Baca juga: POPULER Internasional: Pasukan Ukraina di Mariupol Menyerah | Rusia Kerahkan Rudal Dekat Finlandia
"Seperti kata pepatah, mereka menjual seperti kue panas," Wakil Perdana Menteri menekankan.
Borisov menambahkan Rusia adalah "pemimpin yang tak terbantahkan" di pasar senjata global dalam hal jenis senjata ini berdasarkan karakteristik teknis.
Rusia Kerahkan Rudal Berkemampuan Nuklirnya ke Perbatasan Finlandia
Rusia dilaporkan telah memindahkan rudal yang mampu menembakkan hulu ledak nuklir di dekat perbatasannya dengan Finlandia.
Aktivitas itu dilakukan saat Finlandia tengah berupaya bergabung dengan NATO.
Dilansir New York Post, konvoi dengan lebih dari selusin kendaraan militer bergerak di jalan raya.
Sebanyak tujuh kendaraan diperkirakan membawa rudal Iskander, menurut klip video yang dibagikan oleh Reuters pada Senin (15/5/2022)
Baca juga: NATO Memulai Latihan Militer Hedgehog di Baltik, Libatkan 10 Negara, Termasuk Swedia dan Finlandia
Baca juga: Tentukan Gabung Nato, Parlemen Finlandia Gelar Voting, Turki Tetap Menentang
Senjata-senjata itu dibawa ke Vyborg, sebuah kota Rusia dekat dengan perbatasan Finlandia, tak lama setelah Presiden Finlandia mengatakan mereka bergabung dengan NATO, ujar narator klip yang tidak disebutkan namanya itu.
"Sepertinya unit militer baru akan segera dibentuk di Vyborg atau wilayah tersebut," ujar sang narator.
Rudal balistik jarak pendek itu diperkirakan telah digunakan secara luas oleh Rusia.
Rudal itu diketahui siap menembakkan hulu ledak nuklir, kata para pejabat sebelumnya kepada Newsweek.
Seorang perwira senior Angkatan Udara AS yang mengerjakan senjata nuklir mengatakan kepada Newsweek bahwa komunitas intelijen mereka menganggap Iskander sebagai ancaman paling serius.
Video ini muncul beberapa hari setelah salah satu sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan NATO bahwa Rusia akan mengerahkan senjata nuklir dan rudal hipersonik jika Finlandia bergabung dengan aliansi militer pimpinan AS.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)