Terutama pengembangan rudal yang serupa dengan yang digunakan dalam sistem rudal balistik jarak pendek Iskander.
Dia menambahkan masalah itu dibahas bulan lalu selama pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Dmitry Rogozin, Kepala Badan Antariksa Rusia Roscosmos.
“Di hadapan saya, Presiden (Putin) mengatakan kepada Rogozin untuk memberikan dukungan segera, jadi kami tidak akan membangunnya dari awal tetapi sebaliknya dapat menggunakan pengalaman para ahli rudal Rusia yang telah membangun Iskander,” kata Lukashenko.
Presiden Belarus mengatakan dia telah mencapai kesepakatan dengan Moskow untuk membeli rudal Iskander itu.
Belarus tetap mempertahankan sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia yang saat ini sudah ditempatkan di negara tersebut.
Rudal Iskander diluncurkan dari peluncur bergerak dan dapat menyerang target pada jarak hingga 500 kulometer (310 mil).
Rusia telah menggunakan rudal itu di Suriah dan, yang terbaru, selama kampanye militernya di Ukraina.
Sedangkan rudal S-400 adalah sistem pertahanan udara jarak jauh paling canggih di dunia, dan diproduksi perusahaan Rusia Almaz-Antey.
Menurut spesifikasinya, ia dapat mencapai target pada jarak hingga 400 kilometer, tergantung jenis rudal yang dipakai.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)