"Kepada ibu dan keluarga mereka, saya menyampaikan simpati terdalam saya," tulis Sall di Twitter setelah mendengar berita kebakaran itu.
Kepala stafnya, Menteri Augustin Tine, mengunjungi sisa-sisa rumah sakit pada hari Kamis.
"Kami datang untuk dekat dengan masyarakat, khususnya orang tua," katanya.
"Kami datang untuk berbagi penderitaan, untuk berbagi belasungkawa kami dan untuk mengatakan lagi bahwa ini adalah kemalangan yang melanda negara kami, tetapi kami tetap mempertahankan keyakinan kami."
Kebakaran mematikan itu terjadi setahun setelah empat bayi baru lahir meninggal dalam kebakaran rumah sakit di Linguere di Senegal utara.
Serangkaian kematian lainnya juga telah menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan ibu dan bayi di negara Afrika Barat itu.
Awal bulan ini, pihak berwenang menemukan bayi yang telah dinyatakan meninggal oleh asisten perawat ternyata masih hidup di kamar mayat.
Bayi itu akhirnya meninggal.
Tahun lalu, seorang wanita hamil meninggal di Louga, di utara negara itu, setelah menunggu untuk operasi caesar.
Tiga bidan dijatuhi hukuman percobaan enam bulan karena tidak memberikan bantuan kepada pasien yang dalam bahaya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Abdoulaye Diouf Sarr, yang menghadiri Majelis Kesehatan Dunia di Jenewa, mempersingkat perjalanannya untuk kembali ke Senegal.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)