TRIBUNNEWS.COM - Presiden Senegal Macky Sall menyerukan tiga hari berkabung pada hari Kamis (26/5/2022) setelah kebakaran melanda unit bayi baru lahir di sebuah rumah sakit di Senegal.
11 bayi tewas dalam peristiwa itu, Independent melaporkan.
Hanya tiga bayi yang bisa diselamatkan, kata presiden Sall.
Orang tua yang berduka, berdiri di luar rumah sakit dan dihibur oleh kerabat.
Kebakaran terjadi pada hari Rabu di Rumah Sakit Abdoul Aziz Sy Dabakh di Tivaouane, sebuah kota yang berjarak 75 mil timur laut ibukota, Dakar.
Mamadou Mbaye, yang menyaksikan insiden itu, mengatakan kondisi di dalam rumah sakit itu "mengerikan."
"Di dalam panas dan berasap dengan panas yang menyesakkan, dan listrik padam," kata Mbaye.
Baca juga: Kebakaran Hebat Melanda Sebuah Rumah Sakit di Senegal, 11 Bayi Tewas Terbakar
Baca juga: Imbas Perang di Ukraina, Harga Pangan di Senegal Melonjak hingga 30 Persen
"Saya membaptis anak saya pada hari Rabu dan dia dibaptis di sini di rumah sakit."
"Saya sangat terkejut, saya mendapat telepon yang memberi tahu saya bahwa bagian neo-natal telah dilalap oleh api," kata Badara Faye, seorang ayah yang kehilangan putranya.
Moustapha Cisse, yang juga kehilangan bayi yang baru lahir, mengatakan mereka masih menunggu jawaban tentang bagaimana kebakaran yang begitu tragis dapat merenggut nyawa anak-anak mereka.
Kebakaran diduga akibat korsleting listrik, menurut Wali Kota Demba Diop.
Menteri Dalam Negeri Antoine Diome mengumumkan bahwa pihak berwenang akan membuka penyelidikan terhadap kondisi fasilitas rumah sakit serta pusat perawatan kesehatan lainnya, media Senegal melaporkan.