Prancis mengakhiri kebuntuan dengan membebaskan seorang anggota Tentara Merah yang dipenjara, yang terbang bersama para penyandera dengan sebuah pesawat ke Suriah.
Shigenobu tidak mengambil bagian dalam serangan itu secara pribadi, tetapi pengadilan mengatakan dia mengoordinasikan operasi dengan PFLP.
Dikutip The Guardian, dalam sebuah surat kepada seorang reporter Japan Times pada tahun 2017 dia mengakui kelompok itu telah gagal dalam tujuannya.
"Harapan kami tidak terpenuhi dan berakhir dengan buruk," tulisnya.
Pemerintahan teror
- Februari 1971: Shigenobu mendirikan Tentara Merah Jepang di Lebanon
- Mei 1972: Kelompok membunuh 26 orang dan melukai 80 dalam serangan di bandara Lod di Tel Aviv
- September 1974: Kedutaan Prancis menyerbu di Den Haag. Duta Besar dan 10 lainnya dibebaskan dengan imbalan pembebasan anggota yang dipenjara
- Agustus 1975: Lebih dari 50 sandera diculik di kedutaan di Kuala Lumpur
- September 1977: Pesawat Japan Airlines dibajak dan dipaksa mendarat di Dhaka, Bangladesh. Pemerintah Jepang membebaskan enam anggota dan membayar tebusan $6 juta
- April 1988: Lima tewas dalam pemboman Tentara Merah di klub sosial militer AS di Naples
- November 2000: Shigenobu ditangkap di Osaka
Berita lain terkait dengan Tentara Merah
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)