TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov membantah desas-desus tentang kondisi kesehatan Presiden Vladimir Putin.
Dilansir Tass, seperti diketahui, Putin dikabarkan sakit keras bahkan meninggal pada Minggu (29/5/2022).
"Presiden Vladimir Putin membuat penampilan publik setiap hari," terang Lavrov.
"Anda dapat melihatnya di layar TV, membaca dan mendengarkan pidatonya," ungkapnya.
Baca juga: Ratusan Warga Lithuania Galang Dana Untuk Bantu Militer Ukraina Beli Drone Canggih
Baca juga: Analis: Pertempuran Fokus pada Donbas, Tapi Putin Tidak Menyerah dengan Kharkiv Maupun Kyiv
"Saya tidak berpikir bahwa orang waras dapat mencurigai tanda-tanda penyakit atau penyakit pada pria ini," tegasnya.
"Saya akan menyerahkannya pada hati nurani mereka yang menyebarkan desas-desus seperti itu meskipun setiap hari ada kesempatan bagi semua orang untuk melihat seperti apa dia dan orang lain," katanya kepada televisi TF1 Prancis.
Baca juga: Kepala Keamanan Kharkiv Kabur dari Perang Rusia, Zelensky: Akan Dicari Tahu Apa Motifnya
Baca juga: Menlu Rusia Tegaskan Prioritas Utama Adalah Bebaskan Donetsk dan Luhansk
Putin dikabarkan telah mati
Kepala intelijen Inggris menduga Putin telah mati, Minggu (29/5/2022), dia menyebut orang-orang dekatnya berusaha berusaha keras merahasiakannya.
Dia mengungkapkan tubuh pengganti Putin diyakini telah digunakan untuk acara-acara publik seperti pada Parade Hari Kemenangan Moskow di awal bulan ini.
Sumber intelijen menambahkan kemunculan Putin di media bisa jadi merupakan rekaman.
“Putin sangat sakit dan jika dia mati, kematiannya akan dirahasiakan selama beberapa pekan, jika bukan bulanan,” tuturnya kepada Daily Star.
Baca juga: Tentara Rusia Temukan Bungkus Mi Instan Merek Terkenal dari Indonesia di Eks Markas Pasukan Ukraina
Baca juga: Konflik Rusia Vs Ukraina: Lebih dari 500 Anak Ukraina Menunggu Keputusan Visa ke Inggris
“Ada juga kemungkinan bahwa Putin telah mati. Sangat sulit untuk diketahui," terangnya.
"Dipercaya Putin telah menggunakan tubuh pengganti saat sakit, dan Kremlin melakukannya lagi saat ini,” tambahnya.
Menurut sumber itu, kroni-kroni Putin takut jika berita kematiannya tersebar maka dikhawatirkan akan ada kudeta di Rusia.
Selain itu, banyak jenderal Rusia yang ingin menarik pasukannya dari Ukraina.
“Kematian Putin akan membuat mereka tanpa kekuatan dan rentan, sehingga mereka melindungi kepentingannya dengan mengatakan Putin masih hidup, tetapi hal sebaliknya bisa jadi yang benar,” tuturnya.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)