Penduduk Mariupol yang tersisa dikhawatirkan akan membalas dendam terhadapnya atas berbagai kekejaman yang pernah dilakukan.
Dalam sebuah video yang dirilis di media sosial pada hari sebelumnya, Wakil Komandan Batalyon Azov, Svyatoslav “Kalyna” Palamar membantah dia telah meninggalkan pabrik.
Ia mengaku sedang melakukan “operasi tertentu” yang rinciannya tidak bisa dia ungkapkan. Palamar berterima kasih kepada "dunia" dan Ukraina atas dukungannya.
Setelah kelompok pertama gerilyawan menyerah pada hari Senin, pemerintah di Kiev mengumumkan "berakhirnya operasi tempur" di Mariupol.
Mereka memerintahkan pasukannya di Azovstal untuk menyelamatkan nyawa mereka. Presiden Volodymyr Zelensky menarasikan proses itu “misi evakuasi” yang diawasi militer Ukraina.
Pernyataan Zelensky itu tidak berdasr fakta. Proses penyerahan diri Azovstal tidak melibatkan PBB maupun ICRC, sebagaimana klaimnya.
Baik Ukraina dan sebagian besar media barat menghindari penggunaan kata "menyerah" di pemberitaan Azovstal.
Bahkan ketika militer Rusia menerbitkan video yang secara jelas menunjukkan para militan meletakkan senjata mereka.(Tribunnews.com/TelegramRussiaMoD/RussiaToday/xna)