TRIBUNNEWS.COM - Program pemberantasan polio di Pakistan mengalami rintangan setelah terjadi lonjakan kasus dalam beberapa minggu terakhir.
Dilansir The Guardian, kini delapan kasus polio dilaporkan sepanjang bulan Mei di distrik Waziristan Utara, yang berbatasan dengan Afghanistan.
Kasus-kasus itu adalah yang pertama dalam lebih dari setahun.
Para pejabat percaya lonjakan kasus ini terjadi karena anak-anak tidak divaksin.
Diduga lebih percaya konspirasi, para orang tua berusaha menghindari vaksin dengan memberi tanda sendiri pada anak-anak mereka.
Anak-anak yang sudah divaksin akan diberi tanda khusus pada jarinya.
Pemerintah setempat telah meluncurkan penyelidikan terhadap wabah itu.
Baca juga: WHO dan UNICEF Gelar Vaksinasi Polio Pertama Sejak Taliban Berkuasa di Afghanistan
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Dapat Sebabkan Polio, Covid-19 dan Krisis Kesehatan Masyarakat
Waziristan Utara adalah wilayah bekas benteng Taliban yang terletak di barat laut Pakistan.
Di wilayah itu, tingkat penolakan terhadap vaksin terbilang tinggi.
"Penandaan palsu dan penolakan vaksin adalah dua alasan utama dalam wabah baru-baru ini, oknum staf polio berkonspirasi dengan orang tua agar anaknya tidak divaksinasi," kata seorang pejabat di program pemberantasan polio Pakistan.
Dr Shahzad Baig, koordinator program nasional, mengatakan:
"Kasus-kasus tersebut menyoroti dengan tepat di mana tantangannya berada."