News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Laut China Selatan

China Bantah Bangun Pangkalan Militer di Kamboja, Sebut AS Ikut Campur

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang diambil pada 19 Maret 2014 menunjukkan kapal Penjaga Pantai China (atas) dan kapal pasokan Filipina terlibat dalam stand off saat kapal Filipina berusaha mencapai Second Thomas Shoal di Laut China Selatan yang diklaim oleh kedua negara.

Sumber pejabat Barat mengatakan bahwa kedua negara menyangkal laporan ini dan berusaha menyembunyikannya.

Pangkalan militer itu, kata sumber, akan berada di bagian utara Pangkalan Angkatan Laut Ream Kamboja di Teluk Thailand.

Menurut laporan Washington Post, pangkalan militer China di Kamboja merupakan strategi Beijing untuk membangun jaringan fasilitas militernya secara global. 

Sumber pejabat Barat yang bicara dengan syarat anonim menilai, langkah ini dilakukan China untuk membangun kekuatan global.

Adapun pangkalan militer di Kamboja ini adalah pos Angkatan Laut kedua China di luar negeri dan yang pertama di kawasan Indo-Pasifik.

Saat ini, satu-satunya pangkalan militer China di luar negeri berada di Djibouti, Afrika Timur.

Analis dan pejabat menilai, memiliki fasilitas yang mampu menampung kapal Angkatan Laut di wilayah Laut China Selatan, merupakan elemen penting dari ambisi Beijing memperluas pengaruhnya dan memperkuat kehadirannya di kawasan dekat jalur laut utama Asia Tenggara ini.

Presiden China, Xi Jinping, saat menghadiri latihan militer di Laut China Selatan, 2018 silam. Saat ini China mengerahkan alat canggih untuk memantau aktivitas di Laut China Selatan. (Dokumen Kementerian Pertahanan China)

Baca juga: China Dilaporkan Diam-diam Bangun Pangkalan Militer di Kamboja

Baca juga: Bicara Sosok Capres 2024, Amien Rais: Jangan Pilih yang Kiblatnya ke Washington atau Beijing

"Kami menilai bahwa Indo-Pasifik adalah bagian penting bagi para pemimpin China, yang melihat Indo-Pasifik sebagai wilayah pengaruh yang sah dan bersejarah bagi China," kata sumber pejabat Barat.

Beijing, kata pejabat itu, menganggap kawasan itu tidak mau atau tidak mampu menantang kepentingan inti China.

China, kata sumber, yakin negara-negara di wilayah ini akan tunduk melalui sejumlah upaya diantaranya paksaan, hukuman, dan bujukan di bidang diplomatik, ekonomi, hingga militer.

"Pada dasarnya, China ingin menjadi begitu kuat sehingga kawasan itu akan menyerah pada kepemimpinan China daripada menghadapi konsekuensi," kata pejabat itu.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini