News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BBM Langka, Sri Lanka Minta Pegawai Negeri Bekerja dari Rumah Selama 2 Minggu

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang mengantri untuk membeli minyak tanah untuk keperluan rumah tangga di sebuah stasiun pasokan di Kolombo pada 17 Juni 2022. Pemerintah Sri Lanka telah memerintahkan pegawai sektor publik untuk bekerja dari rumah selama dua minggu.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menguraikan rencana untuk mengumpulkan $47 juta untuk memberikan bantuan kepada 1,7 juta orang Sri Lanka yang paling terpukul oleh krisis selama empat bulan ke depan.

"Sebanyak 5 juta warga Sri Lanka dapat terkena dampak langsung kekurangan pangan dalam beberapa bulan mendatang, kata kantor Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan pihaknya mulai membagikan kupon makanan kepada sekitar 2.000 wanita hamil di daerah-daerah yang "kurang terlayani" di Kolombo sebagai bagian dari "bantuan penyelamatan jiwa" pada hari Kamis.

WFP sedang mencoba untuk mengumpulkan $60m untuk upaya bantuan makanan antara Juni dan Desember.

Kolombo, sebuah negara di kawasan Asia tengah bergulat dengan gejolak krisis keuangan terburuk dalam tujuh dekade.

Kombinasi dari salah urus pemerintah dan pandemi Covid-19 telah mendorong negara itu ke dalam krisis ekonomi terdalam sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1948.

Baca juga: Sri Lanka Naikkan Tarif Pajak untuk Tingkatkan Pendapatan Pemerintah

Baca juga: Inflasi Sri Lanka Bisa Tembus 40 Persen, Pemerintah Siap Pangkas Pengeluaran di Semua Sektor

Perdana Menteri baru Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengunjungi sebuah kuil Buddha setelah upacara pengambilan sumpah di Kolombo pada 12 Mei 2022. Wickremesinghe dilantik sebagai perdana menteri Sri Lanka untuk keenam kalinya pada 12 Mei 2022 meskipun politisi veteran itu tidak pernah menyelesaikan masa jabatan penuh. (Ishara S. KODIKARA / AFP)

Dilansir BBC, sebulan yang lalu, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan hanya ada cukup bensin untuk satu hari.

Wickremesinghe mengatakan bank sentral harus mencetak uang untuk membayar gaji pemerintah.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Wickremesinghe mengatakan Kolombo sangat membutuhkan $75 juta (£60,8 juta) mata uang asing dalam beberapa hari ke depan untuk membayar impor penting.

Berita lain terkait dengan Krisis Sri Lanka

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini