News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kesaksian Pejuang Ukraina yang Menyerah Digunakan untuk Negosiasi oleh Militan Luhansk

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap hitam dan kotoran membubung dari kota terdekat Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina timur Donbas pada 9 Juni 2022. Pasukan Rusia selama berminggu-minggu memusatkan senjata mereka di Severodonetsk dan kota saudaranya Lysychansk di seberang sungai. Seorang gubernur Lugansk yang menantang menyatakan bahwa pasukan Ukraina dapat merebut kembali Severodonetsk dalam dua hingga tiga hari jika mereka menerima artileri jarak jauh yang dijanjikan oleh AS dan Inggris.

TRIBUNNEWS.COM - Kesaksian dari pejuang Ukraina yang menyerah kepada pasukan militan yang didukung Rusia di pemukiman Metolkine, di Severodonetsk, Luhansk, digunakan untuk negosiasi.

Dilansir Al Jazeera, pejuang Ukraina itu bersaksi melawan rekan-rekannya yang bersembunyi di pabrik kimia Azot di kota timur Severodonetsk. 

Militan dari Republik Rakyat Luhansk (LPR) yang memproklamirkan diri dan didukung Rusia pada Minggu (20/6/2022) mengatakan, sejumlah tentara dari Batalyon Aidar yang berbasis di Luhansk di Ukraina menyerah kepada LPR pada 18 Juni.

Itu terjadi saat Rusia merebut pemukiman Metolkine di pinggiran Severodonetsk.

Baca juga: Rusia Pangkas Pasokan Gas, Austria Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara

Baca juga: Peringatan NATO soal Perang di Ukraina: Bisa Memakan Waktu Bertahun-tahun

Asap dan kotoran membubung di kota Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia di wilayah Donbas, Ukraina timur pada 2 Juni 2022. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)

Para militan tidak mengatakan berapa banyak tentara Ukraina yang telah menyerah.

Namun pihaknya mengklaim ada komandan unit di antara para tentara itu.

Sumber yang dekat dengan LPR mengatakan, separatis yang didukung Rusia sekarang menggunakan informasi dari anggota Batalyon Aidar untuk bernegosiasi dengan tentara Ukraina di pabrik kimia Azot.

Menurut laporan media Rusia, TASS, anggota Batalyon Aidar, yang menyerah kepada Milisi Rakyat LPR, bersaksi melawan sesama rekannya yang memblokir pabrik kimia Azot.

"Saat ini, informasi yang diperoleh dari anggota Aidar, yang menyerah di Metyolkino, digunakan untuk negosiasi dengan militan (pasukan Ukraina)," kata sumber yang dekat dengan Milisi Rakyat LPR kepada TASS.

Negosiasi antara angkatan bersenjata Ukraina dan gerilyawan asing yang memblokir pabrik kimia Azot di Severodonetsk berakhir tanpa hasil pada Minggu, kata sumber.

"Negosiasi dengan pasukan Ukraina di pabrik Azot sejauh ini tidak berhasil."

"Mereka tidak mulai keluar dan menyerah, tetapi pembicaraan terus berlanjut," kata sumber itu.

Menurut sumber, tentara bayaran asing yang menduduki pabrik kimia Azot di Severodonetsk bersama dengan batalyon nasionalis Aidar, memblokir negosiasi untuk menyerah kepada Milisi Rakyat LPR.

"Mereka (tentara bayaran asing) menghalangi proses negosiasi. Jadi kami menunggu," kata sumber itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini