Adapun, Landsbergis menyebut, larangan transit kereta api itu terjadi setelah pihaknya berkonsultasi dengan Komisi Eropa.
"Bukan Lituania yang melakukan apa pun, ini adalah sanksi Eropa yang mulai berlaku sejak 17 Juni. Industri yang memberlakukan sanksi pada saat ini adalah perkeretaapian."
"Mereka memberi tahu klien mereka bahwa mulai 17 Juni, barang yang dikenai sanksi, baja dan barang-barang lain yang terbuat dari bijih besi, tidak akan lagi diizinkan untuk transit di Lithuania."
Baca juga: Rusia Klaim Lebih dari 50 Jenderal dan Perwira Ukraina Tewas dalam Serangan Rudal
Baca juga: Imbas Perang yang Memanas, Ukraina Larang Buku hingga Musik Rusia
"Itu dilakukan dengan berkonsultasi dengan Komisi Eropa dan di bawah pedoman Komisi Eropa," kata Landsbergis setibanya di Dewan Urusan Luar Negeri UE, dikutip dari Sputnik News.
Seperti diketahui, Kereta Api Lituania milik negara menghentikan transit barang antara Rusia dan wilayah Laut Baltiknya mulai tengah malam Jumat lalu, dengan alasan pembatasan UE.
Gubernur Kaliningrad, Anton Alikhanov mengatakan, produk minyak tidak dikenai pembatasan transit dan transit akan terus berlanjut hingga 10 Agustus.
Pada hari Senin, Andrey Klimov, ketua komisi majelis tinggi Rusia untuk perlindungan kedaulatan negara, mengatakan, UE perlu memperbaiki situasi dengan blokade Kaliningrad.
Sebab, jika tidak, Rusia menuntut akan memiliki kebebasan untuk menyelesaikan masalah dengan cara apa pun yang dianggap perlu.
(Tribunnews.com/Maliana)