News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

2 Relawan Militer Amerika Ditangkap di Ukraina, Rusia Tak Bisa Jamin Mereka Lolos dari Hukuman Mati

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alexander Drueke (39) dan Andy Huynh (27). Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin tidak bisa menjamin bahwa 2 relawan militer AS yang ditangkap di Ukraina tidak akan menghadapi hukuman mati

Peskov juga tidak mengatakan apakah orang-orang itu ditahan di Rusia atau ditahan oleh pasukan separatis yang memerangi Ukraina di timur negara itu.

Ia menambahkan bahwa mereka tidak mungkin dilindungi oleh Konvensi Jenewa yang memberikan perlindungan kepada tawanan perang.

Sebab, para relawan itu bukan bagian dari tentara reguler Ukraina.

Andy Hyunh and Alexander Drueke. (via NBC News)

Ibu Drueke mengatakan dalam sebuah wawancara minggu lalu bahwa putranya tidak berada di Ukraina untuk bertarung.

Sang ibu menyebut anaknya berada di negara itu menjadi penasihat.

Sementara itu, tunangan Huynh mengatakan mereka telah membiacarakan keputusan Huynh  menjadi relawan perang sebelum mereka bertunangan pada akhir Maret.

Pada hari Jumat (17/6/2022), video Huynh dan Drueke disiarkan oleh RT, jaringan televisi internasional yang dikendalikan negara Rusia.

RT melaporkan bahwa keduanya ditawan oleh separatis.

Peskov, yang berbicara dengan NBC News ketika Rusia memperoleh keuntungan di timur Ukraina, mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang Grady Kurpasi.

Kurpasi adalah mantan anggota militer AS ketiga yang juga dilaporkan hilang di Ukraina.

Peskov juga membantah bahwa bintang WNBA Amerika Brittney Griner ditahan sebagai sandera.

Griner sempat ditangkap di bandara Rusia pada Februari lalu setelah pihak berwenang di sana mengatakan Griner membawa kartrid vape yang mengandung minyak ganja.

Selain itu, Peskov mengulangi klaim Kremlin bahwa sanksi Barat yang agresif hanya berdampak kecil pada ekonomi Rusia.

Ia menyebut Moskow sedang memfokuskan kembali untuk mengganti impor terbatas dengan produksi dalam negeri.

Mengenai pembenaran soal invasi, Peskov menegaskan kembali bahwa NATO dan AS membuat Rusia "tidak punya pilihan" selain meluncurkan operasinya di Ukraina karena kekhawatiran keamanannya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini