TRIBUNNEWS.COM - China bagian selatan dilanda hujan paling deras dalam 60 tahun selama akhir pekan, CNN melaporkan.
Akibatnya, hampir setengah juta orang terdampak banjir dan tanah longsor di Provinsi Guangdong.
Banjir telah memaksa 177.600 orang untuk mengungsi, menghancurkan 1.729 rumah, merusak 27,13 hektar tanaman dan menyebabkan kerugian lebih dari $250 juta (Rp 3,7 triliun), kata Departemen Manajemen Darurat Guangdong, Selasa (21/6/2022).
Guangdong adalah salah satu dari setidaknya tujuh provinsi di mana rekor curah hujan telah menyebabkan tanah longsor dan banjir, menurut media pemerintah.
Di Provinsi Guizhou barat daya, sungai yang meluap ke jalan, menyapu mobil dan rumah.
Baca juga: China Tak Naikkan Suku Bunga Ikuti The Fed, Mata Uang Yuan Bisa Melemah
Baca juga: China Klaim Telah Sukses Uji Coba Rudal Anti-Balistik: Tidak Targetkan Negara Mana pun
Hujan turun di tengah peringatan para ahli bahwa cuaca ekstrem akan lebih sering terjadi.
Curah hujan di Guangxi, Guangdong dan Fujian mencapai yang tertinggi sejak 1961, kata biro cuaca setempat pada Sabtu (18/6/2022).
Wilayah tersebut mencatat curah hujan rata-rata 621 milimeter dalam periode 46 hari dari 1 Mei dan 15 Juni, menurut kantor resmi pemerintah China, Xinhua.
Angka itu sama dengan lebih dari 90 persen dari rata-rata seluruh negeri sebesar 672,1 milimeter untuk seluruh tahun 2021, berdasarkan data oleh Pusat Iklim Nasional.
Pakar cuaca mengatakan kondisi sudah siap untuk badai hujan lebat lebih lanjut di selatan negara itu dan gelombang panas di utara.
"Udara dingin dan hangat telah menyatu di China selatan, dan kedua belah pihak telah memasuki jalan buntu dan tarik ulur," kata Wang Weiyue, seorang analis di weather.com.cn, cabang dari Administrasi Meteorologi China.
Hujan lebat diperkirakan akan bertahan hingga Selasa di provinsi selatan Guizhou, Jiangxi, Anhui, Zhejiang dan Guangxi dan kemudian bergerak ke utara.
Peringatan Cuace Ekstrem
Musim banjir tahunan China biasanya terjadi pada Juni dan paling parah di daerah pertanian padat penduduk di sepanjang Sungai Yangtze dan anak-anak sungainya.