Selain itu, dirinya juga mengapresiasai Green Infrastructure Initiative Jerman terkait komitmen pendanaan sebesar 2,5 miliar euro selama lima tahun.
Sementara dalam sektor industri teknologi, Jokowi mengatakan Indonesia telah menyiapkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir yaitu dari pertambangan dan peleburan nikel sampai produksi baterai dan mobil listriknya.
Potensi ini, kata Jokowi, bisa menjadikan kerjasama pengembangan industri semikonduktor dan menjadikan industri ini bagian dari rantai pasok chip global.
“Indonesia juga siap untuk tindak lanjuti kerja sama pembangunan German Industrial Quarter yang nantinya dapat menjadi basis produksi dan rantai pasok global,” ujarnya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Selanjutnya Jokowi juga mengapresiasi dukungan Jerman terhadap Presidensi Indonesia di G20.
Bertemu Emmanuel Macron, Sampaikan Apresiasi Perancis Wujudkan Perdamaian di Ukraina
Selanjutnya, Jokowi juga bertemu dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron untuk membahas beberapa hal dan salah satunya adalah terkait situasi Ukraina.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengapresiasi atas upaya Macron dalam mewujudkan perdamaian di Ukraina.
“Kita semua paham situasi sangat kompleks. Namun kita perlu terus upayakan penyelesaian secara damai. Jika perang berlanjut, krisis pangan yang terjadi saat ini akan makin memburuk.
Apresiasi Jokowi dibalas oleh Macron dengan mendukung terhadap Presidensi Indonesia di G20.
Selain itu, Jokowi juga membahas penguatan hubungan bilateral dengan Perancis terkait bidang ekonomi, pertahanan, dan industri strategis.
Membahas Kerja Sama Bidang Pangan dengan Narendra Modi
Jokowi juga menyempatkan menggelar pertemuan bilateral di sela-sela KTT G7 dengan Perdana Menteri India Narendra Mondi untuk membahas penguatan kerja sama di bidang pangan.
“Mengenai kerja sama terkait perdagangan bahan pangan antara dua negara, saya akan minta Menteri Perdagangan Indonesia untuk segera berkomunikasi dengan Menteri Perdagangan India,” kata Jokowi.