Dia menggarisbawahi bahwa Eropa modern, yang diwakili oleh UE, kehilangan kemerdekaannya atau tanda-tanda kemerdekaan yang dulu dimiliki, dan sepenuhnya tunduk pada AS.
Moskow meluncurkan operasi militer skala penuh di Ukraina pada 24 Februari.
Hal ini memicu sanksi ekonomi dan diplomatik yang berat dari Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa terhadap lembaga-lembaga negara Rusia, perusahaan dan sejumlah pejabat dan pengusaha Rusia.
Serangan Terbaru di Odessa
Di bulan keempat invasi, Rusia meluncurkan rudal yang menghantam sebuah gedung apartemen dan sebuah resor di dekat pelabuhan Laut Hitam di Kota Odessa, Ukraina pada Jumat (1/7/2022).
Serangan ini menewaskan sedikitnya 17 orang dan melukai puluhan lainnya.
Dilansir Reuters, satu rudal menghantam sebuah gedung berlantai sembilan di kota Bilhorod-Dnistrovskyi sekitar pukul 01:00 (2200 GMT Kamis), kata kementerian darurat Ukraina.
Itu juga menyebabkan kebakaran di sebuah gedung toko.
Serhiy Bratchuk, juru bicara pemerintah daerah Odesa, mengatakan kepada televisi pemerintah Ukraina bahwa operasi penyelamatan sedang berlangsung karena beberapa orang terkubur di bawah puing-puing setelah sebagian bangunan runtuh.
Rudal lain menghantam fasilitas resor, kata Bratchuk, menewaskan sedikitnya tiga orang termasuk seorang anak dan melukai satu orang.
Serangan ini terjadi sehari setelah Rusia memutuskan menarik pasukannya dari Pulau Ular sebagai "isyarat niat baik".
Baca juga: Soal Pertukaran Tawanan Perang dengan Ukraina, Rusia: Hal Utama bagi Kami
Baca juga: Rusia Tembakkan Dua Rudal ke Odesa Ukraina, 17 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka
Ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa Rusia tidak menghalangi upaya PBB untuk membuka koridor kemanusiaan yang memungkinkan gandum dikirim dari Ukraina.
Di sisi lain, Ukraina mengklaim berhasil mengusir pasukan Rusia dari posnya di Laut Hitam usai melancarkan serangan artileri dan rudal.
"Itu belum menjamin keamanan. Belum menjamin bahwa musuh tidak akan kembali," kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato malamnya.
"Tapi ini secara signifikan membatasi tindakan penjajah. Langkah demi langkah, kami akan mendorong mereka kembali dari laut kami, tanah kami dan langit kami," pujinya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)