Terutama terkait pengamanan pejabat, mantan pejabat serta pemimpin nasional.
Apalagi, kata Prayitno, situasi dinamika politik menjelang Pemilihan Presiden 2024 semakin hangat.
Persaingan yang mulai muncul antara partai politik, perorangan maupun kelompok, bisa menuju ke arah yang ekstrem.
Dia mengingatkan di Indonesia masih ada kelompok teroris Al Qaeda, ISIS serta organisasi masyarakat garis keras yang dilarang pemerintah.
“Sel-sel tidur itu masih ada dan bukan tidak mungkin, mereka terinspirasi mengirim pesan eksistensi dengan aksi spektakuler yang tidak terpikirkan sebelumnya,” ujar Prayitno.
Menurutnya, modus lone wolf bisa digunakan, karena memang aksi teror tidak harus memakan jumlah korban banyak.
“Nilai tinggi sasaran yang berdampak besar psikologisnya bisa menjadi pilihan mereka,” ujarnya.
Motif Pelaku Penembakan
Pelaku yang membuat Shinzo Abe mantan PM Jepang tewas ditembak mengaku dendam dengan politisi tersebut.
Polisi pada Jumat (8/7/2022) mengatakan, pelaku mengaku sengaja menargetkan Shinzo Abe karena menyimpan dendam terhadap organisasi yang dia yakini terkait dengan mantan PM Jepang tersebut.
"Tersangka menyatakan bahwa dia menyimpan dendam terhadap organisasi tertentu, dan dia melakukan tindak kejahatan karena yakin mantan perdana menteri Abe memiliki hubungan dengan itu," kata seorang polisi senior di wilayah Nara, Jepang, kepada wartawan dikutip dari AFP.
Namun, dia menolak memberikan rincian lebih lanjut.
Shinzo Abe mantan PM Jepang ditembak pada pukul 11.30 waktu setempat saat berpidato di kota Nara, dekat Stasiun Yamato-Saidaiji Jumat (8/7/2022).
Dikutip dari NHK, pelaku bernama Tetsuya Yamagami (41) yang tinggal di kota Nara. Ia dikenakan tuduhan percobaan pembunuhan.