TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Media Jerman Welt, melaporkan AS dan sekutu Eropanya secara rahasia sedang melakukan "konsultasi rahasia" yang bertujuan mengakhiri krisis Ukraina.
Pemberitaan itu dikutip situs Rusia Today, Minggu (10/7/2022), yang dikomentari mantan Dubes AS untuk Jerman John Kornblum dan jurnalis Jerman Rudiger Lentz.
Pembicaraan rahasia itu dimaksudkan untuk menemukan jalan keluar peperangan Ukraina dan menyelamatkan wajah Rusia dari krisis.
Rusia dan Ukraina telah menggelar empat putaran pembicaraan untuk mencoba menyelesaikan krisis pada Februari dan Maret.
Baca juga: AS Kirim Senjata Senilai 400 Juta Dolar AS ke Ukraina, Termasuk Empat Sistem Roket Canggih HIMARS
Baca juga: Menlu Rusia: Mulai Sekarang, Kami Tidak akan Percaya Amerika dan Uni Eropa
Tapi perundingan terhenti di Istanbul, Turki setelah Kiev menarik diri dari negosiasi. Saat itu pejabat AS dan Eropa mengumumkan konflik harus diputuskan di medan perang.
Bersamaan itu barat mengirim puluhan miliar perangkat keras militer dan bantuan ekonomi ke Kiev. Perundingan damai Ukraina-Rusia terhenti total.
Menurut Kornblum, Moskow sedang mengobarkan perang urat saraf dengan AS dan sekutunya. Mereka “mengandalkan kelelahan perang di barat dan sentimen anti-Barat di seluruh dunia.
Kornblum dan Lentz mengutip strategi 'Ostpolitik' mantan Kanselir Jerman Barat Willy Brandt dengan Jerman Timur dan Uni Soviet sebagai "contoh klasik" solusi diplomatic.
Tapi mereka mengingatkan kebijakan ini hanya dimungkinkan setelah beberapa dekade konfrontasi Perang Dingin, termasuk konflik proksi di Vietnam.
Mereka merekomendasikan pendekatan 'perdamaian melalui kekuatan' gaya Reagan dari tekanan militer dan ekonomi untuk memaksa "agresor" ke meja.
Keduanya menyarankan Eropa harus mulai mendapatkan kembali kendali atas narasi tentang krisis Ukraina.
Para penulis tidak merinci bagaimana barat bisa 'mendapatkan kembali kendali atas narasi'. Media Rusia termasuk Sputnik, RT dan lainnya telah diblokir di seluruh Uni Eropa.
Sementara Facebook dan Twitter mengawasi platform mereka untuk memastikan narasi pro-Ukraina dan anti-Rusia yang berlaku.
Pada saat yang sama, outlet media arus utama UE dan AS terus menggemakan agresi Vladimir Putin dan perang Rusia yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan terhadap Ukraina.