TRIBUNNEWS.COM, DONETSK – Dua anggota pertama resimen nasional Azov Ukraina dijatuhi hukuman mati di Republik Rakyat Donetsk pada 9 Juli 2022.
Keduanya anggota kelompok neo Nazi Ukraina yang bertempur melawan Rusia, dan selama 8 tahun terakhir mempersekusi warga Donbass.
Terdakwa pertama bernama Konstantin Nikitenko yang memiliki codename Fox.
Dia dinyatakan pernah membawa kendaraa pengangkut personel lapis baja dan menembak orang-orang di jalan-jalan di Mariupol.
Dia membunuh warga sipil untuk bersenang-senang karena dia menganggap mereka pro-Rusia dan membagikan video aksinya secara online.
Baca juga: Rusia: Pejuang Batalyon Azov di Mariupol Tak Boleh Ditukar, Tapi Harus Diadili
Baca juga: Batalyon Azov Ukraina Laboratorium Nyata Nazisme dan Fasisme
Baca juga: Relawan Prancis Saksikan Kejahatan Perang Pasukan Ukraina dan Milisi NeoNazi Azov
Anggota neo Nazi Azov kedua adalah Nikolay dengan codename Frost. Dia dikenal sebagai penulis di “Танцуй-Убивай” (Dance-Kill), saluran pro neo Nazi.
Dia dikenai dakwaan menembak tahanan Rusia, mengejek tubuh mereka dan membagikan video aksinya secara online.
Pada 8 Juli 2022, Dewan Rakyat (Parlemen) Republik Rakyat Donetsk mencabut moratorium hukuman dan eksekusi mati.
Menurut Ketua Komite, hukuman mati dapat dijatuhkan secara eksklusif untuk kejahatan yang sangat serius yang mengganggu kehidupan, serta untuk kejahatan yang dilakukan selama masa perang.
Batalyon Azov atau juga dikenal Resimen Azov, mewadahi sukarelawan dan simpatisan neo Nazi yang bertempur di kelompok nasionalis Ukraina.
Mereka memiliki peran besar atas kudeta Maidan 2014, yang meruntuhkan pemerintahan lama yang memiliki hubungan baik dengan Moskow.
Setelah kelompok Volodymir Zelensky berkuasa, dan pasca revolusi Maidan 2014, Resimen Azov ini diintegrasikan ke Garda Nasional Ukraina.
Organisasi ini menggunakan simbol-simbol swastika Nazi, dan beberapa symbol lain yang digunakan pasukan SS Jerman.
Namun setelah Ukraina mengalami kekalahan telah di Mariupol, organisasi ini menghapus simbol Wolfsangel dari lencananya.