Tapi, itu juga bergantung pada penggantinya dan pemerintahan baru nantinya.
Korupsi politik juga merupakan masalah; tidak hanya memainkan peran dalam negara yang menghambur-hamburkan kekayaannya, tetapi juga mempersulit penyelamatan keuangan apapun bagi Sri Lanka.
Para pemimpin Sri Lanka sepakat bahwa anggota parlemen akan memilih presiden baru pada 20 Juli, tetapi pada Selasa lalu masih berjuang untuk memutuskan susunan pemerintahan baru.
Anit Mukherjee, seorang ahli kebijakan dan ekonom di Pusat Pembangunan Global di Washington, mengatakan bantuan apa pun dari IMF atau Bank Dunia harus disertai dengan persyaratan yang ketat untuk memastikan bantuan itu tidak salah kelola.
Namun, Mukherjee mencatat bahwa Sri Lanka berada di salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, sehingga membiarkan negara itu runtuh bukanlah suatu pilihan.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)