TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - India telah memperpanjang 8 Lines of Credit (LOCs) ke Sri Lanka sebesar 1850,64 juta dolar Amerika Serikat (AS) dalam 10 tahun terakhir.
Pernyataan ini disampaikan Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar pada Jumat kemarin untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh anggota parlemen Sri Lanka S Ramalingam.
"Pemerintah India telah memperpanjang 08 Lines of Credit (LOCs) ke Sri Lanka sebesar 1850,64 juta dolar AS di sejumlah sektor, termasuk kereta api, infrastruktur, pertahanan, energi terbarukan, minyak bumi dan pupuk dalam 10 tahun terakhir," kata Jaishankar, dalam pernyataan tertulisnya.
Saat menanggapi pertanyaan mengenai pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang diberikan oleh India kepada Sri Lanka, ia menjelaskan bahwa India terus membantu Sri Lanka dalam pembangunan untuk mengatasi tantangan ekonomi di bawah kebijakan 'Neighbourhood First'.
"Di bawah kebijakan 'Neighbourhood First', pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan hubungan yang bersahabat dan saling menguntungkan dengan semua tetangganya. Sejalan dengan kebijakan ini, India terus membantu Sri Lanka dalam pembangunan ekonominya serta mendukungnya dalam mengatasi tantangan ekonominya," jelas Jaishankar.
Baca juga: Bantuan Makanan Pokok 220.000 Kg Beras dan 3.000 Kg Susu Bubuk dari India Tiba di Sri Lanka
Dikutip dari laman www.dailymirror.lk, Sabtu (23/7/2022), ia mengatakan bahwa pada Januari 2022, India memperpanjang pertukaran mata uang 400 juta dolar AS ke Sri Lanka di bawah Kerangka SAARC dan menunda penyelesaian Asian Clearing Union (A.C.U.) hingga 6 Juli 2022.
"Jalur Kredit sebesar 500 juta dolar AS diperpanjang ke Sri Lanka untuk mengimpor BBM dari India," papar Jaishankar.
Ia kemudian menyampaikan informasi bahwa India telah memberikan fasilitas kredit sebesar 1 miliar dolar AS untuk pengadaan makanan, obat-obatan dan kebutuhan pokok lainnya dari India.
Lebih lanjut Jaishankar pun memaparkan bagaimana bantuan kemanusiaan juga diberikan kepada Sri Lanka dengan memberikan obat-obatan esensial, 15.000 liter minyak tanah dan 55 juta dolar AS LoC untuk pengadaan pupuk Urea.
"Pemerintah Tamil Nadu telah menyumbangkan beras, susu bubuk, dan obat-obatan senilai 16 juta dolar AS sebagai bagian dari upaya bantuan India yang lebih besar," tutur Jaishankar.
Bantuan pembangunan di bawah LoCs, kata dia, diperpanjang sesuai dengan pedoman Skema Bantuan Ekonomi dan Pembangunan India (IDEAS) dari Pemerintah India.
"Sesuai dengan pedoman tersebut, syarat-syarat pinjaman lunak ini transparan, dengan tingkat bunga rendah, moratorium pembayaran pokok, jangka waktu pelunasan yang lama dan fleksibilitas bawaan," kata Jaishankar.
Sebelumnya pada Kamis lalu, India menegaskan kembali pendiriannya untuk mendukung rakyat Sri Lanka pada saat krisis, dengan mengatakan bahwa India telah berada di garis depan dalam memperluas bantuan ekonomi ke Sri Lanka dan akan terus melakukannya.
"India telah berada di garis depan dalam memberikan bantuan ekonomi ke Sri Lanka sesuai dengan apa yang mereka butuhkan dan kami adalah salah satu negara yang telah memberikan jumlah bantuan maksimum pada saat dibutuhkan. Kami akan terus mendukung rakyat Sri Lanka dengan cara apa pun yang kami bisa," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Arindam Bagchi dalam konferensi pers.