TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Militer Rusia mengklaim telah menghancurkan pangkalan Legiun Internasional Ukraina di Konstantinovka.
Kota ini masih masuk wilayah Republik Rakyat Donetsk. Serangan menggunakan rudal presisi tinggi itu dilancarkan Selasa (26/7/2022).
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan sekurangnya 40 tentara bayaran asing, kebanyakan dari mereka orang Polandia, tewas.
Serangan lain menghantam Desa Zaitsevo yang terletak di tenggara Konstantinovka.
Sebagai akibat dari serangan udara terhadap posisi tempur batalion Brigade Mekanik ke-72 AFU, lebih dari 70 nasionalis dan 1 depot amunisi telah dihancurkan.
Baca juga: Pasokan Gas Rusia Dipangkas, Harga Minyak Langsung Melambung
Baca juga: Rusia Klaim Hancurkan Depot Roket HIMARS di Desa Bogdanovtsy Ukraina
Baca juga: Diincar Akan Dibajak oleh Militer Ukraina, Ini Kemampuan Jet Tempur Su-34 dan Tu-22M Rusia
Sehari sebelumnya, titik penempatan sementara Brigade Serangan Lintas Udara ke-95 Angkatan Bersenjata Ukraina di Konstantinovka digempur.
Diklaim lebih dari 100 prajurit Ukraina dan tentara bayaran asing tewas di lokasi ini.
Pada hari yang sama, lebih banyak fasilitas militer Ukraina ditembaki oleh pasukan Rusia di Konstantinivka.
Desa Konstantinovka terletak di dekat garis depan lokasi pertempuran sengit belakangan ini. Ini benteng penting pasukan Ukraina.
Sejumlah besar tentara bayaran asing dikerahkan di daerah tersebut. Mereka bertempur di garis depan di jajaran yang disebut Legiun Asing Ukraina.
Banyak prajurit asing mengoperasikan peralatan militer buatan barat yang disediakan untuk pasukan Kiev dari luar negeri.
Misalnya, banyak howitzer M777 terlihat di Konstantinovka. Personil militer AS dilaporkan ikut bertanggung jawab atas penhitungan target dari senjata modern itu.
Rusia menyatakan, tentara asing itu memakai seragam dan tanda khas Angkatan Bersenjata Amerika Serikat.
Itu sebabnya, jumlah kematian di antara para pejuang asing di Konstantinovka yang diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia tidak mengejutkan.