TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini serangkaian peristiwa perang Rusia- Ukraina yang memasuki hari ke-182 pada Rabu (24/8/2022).
Diketahui, Ukraina bersiap untuk kemungkinan serangan Rusia menjelang perayaan hari Kemerdekaannya dan 31 tahun sejak berakhirnya kekuasaan Soviet.
Pihak berwenang telah membatalkan perayaan di Kyiv karena para pejabat memperingatkan bahwa Rusia sedang bersiap untuk menyerang Ibu Kota.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan mendapat informasi dari Dinas Intelijen Ukraina dan mitra internasional bahwa ada ancaman yang meningkat.
Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya yakin Rusia akan menargetkan infrastruktur sipil dan pemerintah dalam beberapa hari ke depan.
Kementerian Ppertahanan Ukraina menyarankan Ukraina untuk berhati-hati, mengutip ancaman serangan rudal dan "provokasi" dari Rusia.
Baca juga: Fakta Hari Kemerdekaan Ukraina 24 Agustus 1991, Pasca Perang WW I hingga Pisah dari Uni Soviet
Berikut Tribunnews.com rangkum serangkaian peristiwa yang terjadi selama perang Rusia di Ukraina, seperti dikutip The Guardian.
Warga sipil berusaha tinggalkan Kyiv
Banyak warga sipil berusaha meninggalkan Kyiv di tengah kekhawatiran akan serangan Rusia , menurut seorang penasihat presiden Ukraina.
Alex Rodnyansky mengatakan orang-orang khawatir dan "pasti ada kekhawatiran" bahwa serangan mungkin menyerang pusat pengambilan keputusan pada hari Rabu.
"Rusia dan rezim Putin sangat terobsesi dengan tanggal dan simbol, jadi masuk akal untuk waspada dan bersiap menghadapi hari kemerdekaan untuk diserang”, kata Andriy Yusov, Kepala Direktorat Intelijen Kementerian.
Ukraina tolak proposal bekukan garis depan untuk tenangkan Moskow
Baca juga: Hampir 9.000 Tentara Ukraina Tewas dalam Pertempuran dengan Rusia
Zelensky mengatakan Ukraina tidak akan menyetujui proposal apa pun untuk membekukan garis depan saat ini untuk "menenangkan" Moskow, yang menguasai sekitar 22 persen Ukraina termasuk Krimea.
“Pada titik di mana kita berada, kita tidak siap untuk gencatan senjata. Kami menjelaskan bahwa tidak akan ada Minsk-3, Minsk-5, atau Minsk-7. Kami tidak akan memainkan permainan ini, kami telah kehilangan sebagian wilayah kami dengan cara ini … ini adalah jebakan,” katanya saat konferensi pers setelah pertemuan puncak Platform Krimea di Kyiv.