News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Raja Malaysia Hadapi Tekanan dari Berbagai Pihak Soal Pengampunan bagi Najib Razak

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Najib Razak di Pengadilan Kuala Lumpur, Kamis (25/10/2018). Saat ini, mendapatkan pengampunan Raja mungkin menjadi kesempatan terakhir bagi mantan PM Najib Razak untuk bisa bebas dari kejahatannya terkait dengan skandal 1MDB.

Anwar mendapatkan pengampunan 3 tahun kemudian, saat PM Mahathir Mohamad secara terbuka mendukung petisinya setelah partai mereka menggulingkan UMNO dalam kemenangan pemilu yang mengejutkan pada 2018 lalu.

Sementara itu dalam kasus Najib Razak, belum ada indikasi bahwa PM saat ini, Ismail Sabri Yaakob akan mendukung petisi untuk pengampunan kerajaan.

"Itu tergantung pada kesepakatan seperti apa yang bisa didapat Najib dan Ismail Sabri serta apakah Ismail akan mendukungnya. Perhitungannya adalah apakah itu akan berdampak pada pemilih Melayu di daerah pedesaan, dan apakah Najib mempengaruhi suara untuk UMNO," kata Profesor Studi Asia di Universitas Tasmania yang melihat masalah pemerintahan di Asia Tenggara, James Chin.

Sebelum dipenjara, Najib telah merehabilitasi citranya sebagai seorang tokoh masyarakat dan memimpin UMNO meraih serangkaian kemenangan dalam jajak pendapat di negara bagian semi-perkotaan dan pedesaan yang didominasi oleh orang Melayu.

Pria yang lahir dari keluarga terpandang Malaysia itu dan para pemimpin UMNO lainnya telah mendorong Ismail untuk memajukan pemilihan yang harus diadakan pada September 2023 untuk membangun momentum politik.

Namun Ismail telah menolak, dengan mengatakan bahwa ia ingin fokus pada upaya dalam memerangi inflasi terlebih dahulu.

Mantan PM Malaysia Najib Razak (EPA)

Peran Luar Biasa

Secara tradisional, Raja dipandang sebagai pembela agama Islam dan secara luas dihormati oleh orang Melayu yang mendominasi penduduk Malaysia.

Jumlah orang Melayu di negara itu mencapai lebih dari 60 persen dari 33 juta penduduknya.

Raja semakin melenturkan otot politiknya sejak 2020, saat Mahathir tiba-tiba mengundurkan diri sebagai PM dan menunjuk Muhyiddin Yassin sebagai pemimpin berikutnya tanpa menggunakan suara parlemen.

Kurang dari setahun kemudian, kemarahan yang meningkat atas penanganan pandemi virus corona (Covid-19) dan ekonomi Malaysia yang terseok oleh pemerintah, memaksa Muhyiddin dan kabinetnya mengundurkan diri.

Raja pun kembali melangkah ke medan politik, kali ini ia menunjuk Ismail Sabri untuk menggantikan Muhyiddin.

Keputusannya itu membuat UMNO merebut kembali tampuk kekuasaan setelah absen selama 2 tahun.

Banyak pemimpin di UMNO secara pribadi menginginkan Raja untuk mengampuni Najib, namun ini tentunya membutuhkan waktu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini