Menurutnya, Kremlin ingin menunjukkan bahwa militer negara itu cukup kuat untuk "melenturkan ototnya" di tempat lain meskipun kampanye keras di Ukraina.
Baca juga: Hasil Survei Ungkap Sebagian Besar Orang Rusia Sebut Negaranya Punya Hubungan Baik dengan China
"Kepemimpinan Rusia menunjukkan bahwa semuanya berjalan sesuai rencana dan negara serta militernya memiliki sumber daya untuk melakukan manuver bersama dengan operasi militer khusus" kata Gabuyev.
Partisipasi China dalam latihan bertujuan untuk memperdalam kerjasama pragmatis dan bersahabat antara militer negara-negara yang berpartisipasi.
Selain itu juga untuk meningkatkan tingkat kerja sama strategis di antara semua pihak yang berpartisipasi, dan meningkatkan kemampuan untuk bersama-sama menanggapi berbagai ancaman keamanan, kata juru bicara Kementerian Pertahanan China Kolonel Tan Kefei minggu lalu.
Latihan itu melanjutkan serangkaian latihan perang bersama oleh Rusia dan China dalam beberapa tahun terakhir, termasuk latihan angkatan laut dan patroli oleh pesawat pengebom jarak jauh di atas Laut Jepang dan Laut China Timur.
Tahun lalu, pasukan Rusia dikerahkan ke wilayah China untuk latihan bersama untuk pertama kalinya.
Meskipun Moskow dan Beijing di masa lalu menolak kemungkinan membentuk aliansi militer, Putin mengatakan prospek seperti itu tidak dapat dikesampingkan.
Dia juga mencatat Rusia telah berbagi teknologi militer yang sangat sensitif dengan China yang membantu secara signifikan meningkatkan kemampuan pertahanannya.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)