"Pemerintah Jepang belum mengungkapkan biaya pengembangan pesawat tempurnya masa depan, tetapi diyakini beberapa triliun yen dibutuhkan untuk itu," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (3/9/2022).
Baca juga: Dihantam Roket Pasukan Ukraina, Rusia Pindahkan 10 Pesawat Tempur Canggihnya Dari Krimea
Inggris, sementara itu, bertujuan untuk memiliki Tempest dalam pertempuran pada tahun 2035 sebagai penerus pesawat tempur Eurofighter Typhoon saat ini.
Diyakini bahwa Jepang dan Inggris berencana untuk meningkatkan jumlah unit produksi melalui pengembangan bersama yang efisien, mengurangi harga unit untuk produksi massal, dan menjualnya ke pasar luar negeri di masa depan.
Inggris berharap dapat mengekspor ke pasar Eropa, sedangkan Jepang berharap mengekspor ke pasar Asia seperti ASEAN (Association of Southeast Asian Nations).
Pada Desember 2021, Kementerian Pertahanan Jepang dan Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan bahwa kedua negara akan memulai proyek demonstrasi bersama untuk mesin tempur generasi berikutnya mulai Januari 2022.
Menanggapi hal ini, IHI Jepang dan Rolls-Royce Inggris bersama-sama mengembangkan demonstrator mesin tempur generasi berikutnya untuk Jepang dan Inggris.
Pada bulan Februari, pemerintah Jepang dan Inggris menandatangani perjanjian dan mengumumkan bahwa mereka telah memulai pengembangan bersama radar kinerja tinggi untuk pesawat tempur generasi berikutnya.
Tempest adalah bagian inti dari Future Combat Air System (FCAS) Inggris, yang mencakup rencana untuk bekerja dengan armada kendaraan udara tak berawak (UAV).
Italia dan Swedia telah memutuskan untuk berpartisipasi dalam FCAS ini, tetapi Swedia hanya terlibat dalam FCAS dan tidak akan berpartisipasi dalam pengembangan bersama Tempest.
Selain itu, di Eropa, tiga negara, Prancis, Jerman dan Spanyol, sudah bersama-sama mengembangkan FCAS termasuk pesawat tempur baru "NGF".
Untuk alasan ini, Inggris memilih Jepang di Asia Timur. Jepang memiliki dana dan memutuskan bahwa akan mudah untuk mengambil inisiatif dalam berbagi proyek.
Jane's Defense Weekly, sebuah majalah militer Inggris, melaporkan pada 1 Juni bahwa Jepang telah mengadakan pembicaraan dengan FCAS dan Tempest yang dipimpin Inggris untuk mengembangkan kerja sama.
Pada Desember 2020, Italia menandatangani nota kesepahaman untuk berpartisipasi dalam pengembangan Tempest.
Untuk alasan ini, telah menunjukkan minat yang kuat untuk berpartisipasi sebagai negara berkembang dalam pengembangan bersama Jepang-Inggris dari pesawat tempur generasi berikutnya.