News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Ungkap 5.937 Tentaranya Tewas, Ukraina Klaim Pasukan Putin Yang Gugur 10 Kalinya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakar forensik Ukraina memuat ke dalam sebuah van tubuh seorang tentara Rusia yang digali di desa Zavalivka, sebelah barat Kyiv, sebelum disimpan dalam gerbong berpendingin yang ditumpuk dengan orang-orang Rusia yang tewas pada 11 Mei 2022. - Sampai saat ini, lebih dari 230 mayat Rusia telah dikumpulkan dan disimpan di Ukraina, dengan sebagian besar mayat ditemukan di pinggiran ibukota. Rusia mengungkap jumlah korban dari pihaknya selama perang sejak 24 Februari lalu. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP)

Rusia menyebut penyebabnya adalah dari pihak Ukraina sendiri yang enggan mengakhirinya.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menuding Presiden Volodymyr Zelensky yang menyebabkan pembicaraan perdamaian mentok.

Baca juga: Intelijen Inggris: Armada Laut Hitam Rusia Relokasi Kapal Selamnya dari Semenanjung Krimea

Saat diwawancara kantor berita Interfax, Senin (19/9/2022), Peskov menegaskan, konflik yang telah menewaskan puluhan ribu dari kedua pihak tersebut tak bisa selesai lewat negosiasi.

Ditanya apakah ada jalan menuju penyelesaian diplomatik, Peskov mengatakan bahwa "saat ini, prospek seperti itu tidak dapat diamati," lapor kantor berita tersebut.

Moskow menyalahkan Kiev atas penangguhan pembicaraan damai.

Pada akhir Maret, kedua pihak membahas rancangan perjanjian damai, yang akan menjadikan Ukraina negara netral dengan imbalan jaminan keamanan yang diberikan oleh kekuatan besar dunia.

Baca juga: Ini Daftar Sejumlah Retail Asing yang Putuskan Hengkang dari Rusia

Namun pemerintah Ukraina mengakhiri pembicaraan pada bulan April, setelah menuduh pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang, sebuah tuduhan yang dikatakan Moskow didasarkan pada bukti yang dipalsukan.

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky sejak itu menyatakan bahwa negaranya hanya akan puas dengan mengalahkan Rusia di medan perang dan mendorong pasukannya dari seluruh wilayah yang diklaim oleh Kiev.

Itu termasuk Krimea, bekas wilayah Ukraina yang memisahkan diri pada 2014 setelah kudeta bersenjata di Kiev dan bergabung kembali dengan Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini