Perdana Menteri Norwegia mengatakan pada hari Rabu bahwa militernya akan dikerahkan di dekat instalasi minyak dan gas, sementara Denmark meningkatkan tingkat kesiapannya.
"Migas akan lebih terlihat di instalasi minyak dan gas Norwegia," kata Jonas Gahr Stoere dari Norwegia dalam jumpa pers.
Di Laut Baltik, gas masih menggelegak dari pipa Nord Stream 1, kata Penjaga Pantai Swedia dalam sebuah email.
Baca juga: Uni Eropa Selidiki Kebocoran Pipa Gas Nord Stream, Ukraina Tuding Rusia Biang Keroknya
Badan Energi Denmark mengatakan lebih dari setengah gas di pipa yang rusak telah meninggalkan pipa dan volume yang tersisa diperkirakan akan hilang pada hari Minggu.
Jens Schumann, direktur pelaksana perusahaan jaringan pipa gas Gasunie Deutschland, mengatakan dia relatif optimis bahwa kerusakan dapat diperbaiki.
"Ada tim yang bagus untuk menangani kecelakaan pipa, ada persediaan pipa darurat dan ahli untuk darat dan lepas pantai," kata Schuman.
Namun badan keamanan Jerman khawatir Nord Stream 1 akan menjadi tidak dapat digunakan jika sejumlah besar air asin mengalir ke dalam pipa dan menyebabkan korosi, lapor surat kabar Jerman Tagesspiegel, mengutip sumber-sumber pemerintah.
Angkatan bersenjata Denmark mengatakan kebocoran gas terbesar menyebabkan gangguan permukaan dengan diameter lebih dari 1 km, ketika badan-badan mengeluarkan peringatan untuk pengiriman.
Seismolog di Denmark dan Swedia mengatakan mereka telah mencatat dua ledakan kuat pada hari Senin di sekitar kebocoran dan ledakan itu di dalam air, bukan di bawah dasar laut.
(Tribunnews.com/Yurika)