News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

POPULER Internasional: Rusia Resmi Caplok 4 Wilayah Ukraina | Putin Ancam Gunakan Senjata Nuklir

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(kiri) Kepala wilayah Kherson yang ditunjuk Moskow Vladimir Saldo dan wilayah Zaporizhzhia Yevgeny Balitsky, Presiden Rusia Vladimir Putin, pemimpin separatis Donetsk Denis Pushilin dan pemimpin separatis Lugansk Leonid Pasechnik bergandengan tangan setelah menandatangani perjanjian yang secara resmi mencaplok empat wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Rusia, di Kremlin di Moskow pada 30 September 2022.

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield memperkenalkan resolusi untuk meminta negara-negara anggota tidak mengakui pencaplokan wilayah Ukraina dan mewajibkan Rusia menarik pasukan, lapor Al Jazeera.

Ini diungkapkan Linda pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, Jumat (30/9/2022).

Presiden Rusia, Vladimir Putin baru saja meresmikan pencaplokan wilayah terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Pada Jumat lalu, ia menyatakan kekuasaan Rusia atas Kherson, Zaporizhzhia, Luhansk, dan Donetsk yang membentuk sekira 15 persen Ukraina.

Baca juga: Pemimpin Barat Bereaksi Keras Soal Rusia Caplok 4 Wilayah Ukraina

Resolusi yang didorong AS dan Albania, menyerukan kecaman terhadap referendum 'ilegal' yang digelar di wilayah Ukraina yang diduduki militer Kremlin dan separatis.

Para anggota Dewan PBB diminta tidak mengakui perubahan apa pun pada perbatasan Ukraina.

Resolusi itu juga meminta Rusia untuk segera menarik pasukannya dan mengakhiri invasi yang diluncurkan pada 24 Februari.

Sepuluh negara memberikan suara dukungan terhadap resolusi tersebut.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Rusia: AS Dapat Banyak Keuntungan dari Kerusakan Pipa Nord Stream

Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Vassily Nebenzia menghadiri pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat (30/9/2022) kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, Nebenzia berhenti menyalahkan Amerika Serikat atas kerusakan pipa Nord Stream di Laut Baltik, namun dia mengatakan Washington memiliki banyak keuntungan dalam perdagangan gas karena kerusakan pipa tersebut.

Pertemuan itu diadakan atas permintaan Rusia guna membahas kebocoran yang ditemukan pada Selasa (27/9/2022) lalu di jalur pipa Nord Stream 1 dan 2, yang pembangunannya menghabiskan dana miliaran dolar AS.

Baca juga: Norwegia: Drone Tak Dikenal Terlihat Sebelum Ledakan Nord Stream

Vassily Nebenzia mengatakan "ledakan" yang menyebabkan kebocoran jaringan pipa Nord Stream telah membawa keuntungan bagi Amerika Serikat.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini