TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yakin Rusia tengah bersiap untuk melakukan serangan nuklir di Ukraina.
Zelenskyy menegaskan bahwa Rusia tengah mempersiapkan rakyatnya untuk mulai melakukan serangan nuklir ke Ukraina.
Namun ia meyakini bahwa keputusan untuk menggunakan senjata itu atau tidak, belum dibuat karena membicarakannya saja sudah berbahaya.
“Rusia telah mulai mempersiapkan rakyatnya untuk serangan nuklir ke Ukraina,” ujar Zelenskyy dikutip dari Business Insider, Sabtu (8/10/2022).
Baca juga: Pemerintah Pastikan Persiapan KTT G20 di Bali Sudah 90 Persen, Presiden Rusia Hadir
Ia menambahkan bahwa kemungkinan terjadinya perang nuklir sangatlah berbahaya.
Peluang Rusia menggunakan senjata nuklir muncul setelah mengalami sejumlah kegagalan karena serangan balik Ukraina, yang merebut kembali sejumlah wilayah yang sebelumnya telah mereka duduki.
Presiden Rusia Vladimir Putin berulang kali mensinyalkan ancaman bakal menggunakan senjata nuklir.
Para pejabat negara-negara Barat menanggapi ancaman Rusia dengan serius, meski pengamat menilai hal itu sulit terjadi.
Bahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan Putin tak bercanda dengan ancaman tersebut.
Namun, Zelenskyy mengatakan belum ada alasan untuk mengkhawatirkan ancaman Rusia, yang menurutnya dirancang untuk membuat negara-negara Barat berpikir dua kali untuk mendukung Ukraina.
“Mereka masih belum siap melakukannya, menggunakannya. Tetapi mereka telah memulai komunikasi,” katanya.
“Saya pikir membicarakannya saja sudah sangat berbahaya,” tuturnya.
Zelenskyy mengatakan Rusia sudah mengancam dunia dengan aksinya pada PLTN Zaporizhzhia, yang telah diduduki sejak awal Maret.
Zelenskyy pun mendesak sekutunya untuk menjatuhkan sanksi tambahan pada Rusia untuk mencegah segala bentuk tekanan nuklir.
AS Tidak Yakin
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) tidak melihat tanda-tanda persiapan Rusia menggunakan senjata nuklir dalam waktu dekat, kata Gedung Putih pada Jumat (7/10/2022) setelah Presiden Joe Biden memperingatkan bahwa dunia berisiko menghadapi "Armageddon."
"Kami belum melihat alasan menyesuaikan postur nuklir strategis kami sendiri, kami juga tidak memiliki indikasi bahwa Rusia sedang mempersiapkan penggunaan senjata nuklir dalam waktu dekat," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan di Air Force One.
Saat ditanya apakah komentar Biden pada Kamis (6/10/2022) malam saat mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin adalah hasil laporan baru intelijen, dia berkata "tidak."
"Presiden berbicara tentang kekhawatiran tentang ancaman Putin untuk menggunakan senjata nuklir," katanya dikutip dari kantor berita AFP.
Kemudian saat ditanya tentang pernyataan Biden pada Kamis bahwa AS berusaha menemukan jalan keluar bagi Putin untuk mengurangi invasinya ke Ukraina sebelum Presiden Rusia itu menggunakan senjata pemusnah massal, Jean-Pierre menjawab bahwa posisi AS tidak berubah.
"Hanya ada satu negara yang bertanggung jawab atas perang ini," katanya. "Dan itu Rusia. Mereka yang memulai konflik ini dan Putin memiliki kemampuan untuk menghentikan konflik ini hari ini."
Komentar Biden pada Kamis (6/10/2022) termasuk tidak biasa tentang bahaya dari ancaman terselubung Putin untuk menggunakan senjata nuklir dalam upaya Rusia merebut wilayah-wilayah Ukraina.
Sumber: Business Insider/AFP