Sistem itu, yang telah lama diinginkan Kyiv, akan memberikan pertahanan jarak menengah hingga panjang terhadap serangan rudal.
Tawaran itu datang saat para menteri pertahanan NATO bertemu di Brussels.
Pertemuan itu bertujuan untuk membantu meningkatkan pertahanan udara Ukraina setelah serangan Rusia yang meluas pada Senin.
Militer Ukraina mengatakan minggu ini bahwa pertahanan udara mereka saat ini telah menembak jatuh lusinan rudal Rusia yang masuk dan drone Shahed-136, yang disebut drone kamikaze yang telah memainkan peran yang semakin mematikan dalam perang.
Rusaknya Jembatan Memicu Serangan Besar-besaran Rusia di Kyiv
Sementara itu, Rusia mengintensifkan serangannya setelah sebuah ledakan menghancurkan jembatan yang menghubungkan Rusia dengan wilayah Krimea.
Jembatan telah menjadi kunci logistik untuk upaya perang Moskow dan digunakan untuk mengangkut pasokan militer ke pasukan yang berperang di Ukraina selatan.
Ledakan itu terjadi ketika sebuah truk meledak pada Sabtu pagi, menurut Moskow.
Ledakan menyebabkan tujuh gerbong tanker bahan bakar terbakar di sebuah kereta yang lewat di jalan atas.
Setidaknya tiga bagian jalan runtuh ke air di bawah setelah ledakan, tiga orang tewas.
Rusia mengklaim Ukraina bertanggung jawab atas serangan itu.
Kyiv membantah terlibat, meskipun pejabat Ukraina merayakan kerusakan itu.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)