Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan Israel agar tidak memasok senjata ke Ukraina karena tindakan tersebut berpotensi merusak hubungan bilateral yang terbangun antara Moskow dengan Jerusalem.
"Israel tampaknya akan memasok senjata ke rezim Kiev. Sebuah langkah yang sangat gegabah. Itu akan menghancurkan semua hubungan antarnegara antara negara kita," jelas postingan Medvedev di Telegram.
Peringatan tersebut dilontarkan Medvedev yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, setelah Israel beberapa kali kepergok mengirim paket berupa senjata tempur hingga alat teknologi pertahanan canggih kepada militer Ukraina.
Mengutip sumber anonim pekan lalu perusahaan keamanan swasta Israel diketahui memberikan gambaran citra satelit kepada Ukraina untuk membantu melacak posisi militer Rusia.
Meski sejumlah tuduhan telah menyudutkan Israel, namun sejak invasi pecah pemerintah Jerusalem menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengirimkan bantuan militer ke Ukraina.
Mengutip dari Times of Israel, Pemerintah Jerusalem bahkan menolak permintaan Kiev untuk menyokong senjata perang untuk Ukraina.
Sebagai gantinya Israel hanya memberikan bantuan kemanusiaan berupa 2.000 helm dan 500 jaket anti peluru.
Baca juga: Rusia Kembali Bombardir Ibu Kota Ukraina dengan Drone Iran
Penolakan tersebut sengaja dilakukan Israel untuk menjaga keharmonisan antara Moskow dan Yerusalem yang kerap memanas dan berselisih paham.
Pemerintah Israel selama beberapa tahun terakhir berusaha mempertahankan hubungan bilateral yang telah terjalin dengan Moskow.
Demi mempertahankan keamanan di langit Suriah, mengingat sebagian besar wilayah itu dikendalikan oleh militer Moskow.
Baca juga: Nada Menantang Zelensky setelah Kyiv Dibombardir: Rusia Tak akan Mampu Hancurkan Kita
Untuk menjaga hubungannya dengan Moskow, Iran secara diam – diam juga aktif mengirimkan armada gelombang pesawat nirawak (drone/UV) ke militer Rusia selama invasi berlangsung, walau tindakan tersebut ditentang oleh Sekutu dan Barat.