TRIBUNNEWS.COM - Gedung Putih menuduh Iran terlibat langsung di lapangan dalam konflik Rusia dengan Ukraina.
Washington menyebut Iran telah melatih pasukan Rusia menggunakan pesawat tak berawak (drone) buatan Teheran di Krimea.
Seperti diketahui, Moskow dituduh menggunakan drone buatan Iran dalam serangan udara belum lama ini ke wilayah Ukraina.
Dilansir Al Jazeera, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby mengklaim sejumlah kecil personel Iran beroperasi di wilayah Krimea, Kamis (20/10/2022).
"Teheran sekarang terlibat langsung di lapangan melalui penyediaan senjata yang berdampak pada warga sipil dan infrastruktur sipil di Ukraina," papar Kirby, seperti dikutip CNN.
“Amerika Serikat akan melakukan segala cara untuk mengungkap, menghalangi, dan menghadapi penyediaan amunisi ini oleh Iran terhadap rakyat Ukraina.”
Baca juga: Rusia dan Iran Bersikeras Sebut PBB Tak Miliki Mandat untuk Periksa Drone Kamikaze
Teheran telah membantah memasok Moskow dengan drone atau membantu meluncurkannya.
Rusia bantah pakai senjata dari Iran
Kremlin telah melakukan serangan pesawat tak berawak mematikan di seluruh Ukraina.
Tetapi Kremlin telah menolak laporan bahwa mereka menggunakan senjata Iran.
Berbicara setelah pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (19/10/2022), Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy bersikeras bahwa senjata itu dibuat di Rusia.
Pejabat itu lantas mengecam klaim tersebut sebagai "tuduhan tak berdasar dan teori konspirasi".
Baca juga: Pakai Drone Kamikaze Buatan Iran, Zelensky Ejek Rusia Bangkrut
Sementara, Kirby bersikeras bahwa sistem pesawat tak berawak Iran mengalami kegagalan dan tidak berkinerja sesuai standar yang tampaknya diharapkan pelanggan (Rusia).
Menurutnya, inilah yang mendorong intervensi di lapangan.
“Jadi, Iran memutuskan untuk mengirimkan beberapa pelatih dan beberapa dukungan teknis untuk membantu Rusia menggunakannya dengan daya mematikan yang lebih baik,” katanya.
Kirby menambahkan bahwa Washington akan “terus dengan penuh semangat menegakkan semua sanksi AS terhadap perdagangan senjata Rusia dan Iran”.
Inggris dan Uni Eropa jatuhi sanki terhadap Iran
Inggris dan Uni Eropa mengumumkan sanksi mereka sendiri terhadap Iran pada hari sebelumnya atas spekulasi drone.
Tuduhan drone terhadap Iran datang ketika AS dan sekutunya terus menjatuhkan sanksi terhadap berbagai pejabat Iran dan lembaga negara atas tindakan keras terhadap pengunjuk rasa anti-pemerintah di negara itu.
Baca juga: Militer Ukraina Klaim Telah Tembak Jatuh 13 Drone Kamikaze di Mykolaiv
Rusia melancarkan invasi ke tetangganya pada Februari setelah kebuntuan selama berbulan-bulan yang membuat Presiden Rusia Vladimir Putin menuntut diakhirinya ekspansi NATO ke bekas republik Soviet.
Tapi kampanye militer Moskow telah terperosok oleh kemunduran.
Dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Ukraina - yang didukung oleh persenjataan AS - merebut kembali sebagian besar wilayah dalam serangan balasan di timur negara itu.
Pada akhir September, Rusia mencaplok sebagian wilayah Ukraina yang diduduki Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhia.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)