Dia menambahkan lebih dari selusin pasukan komando di Iran mengirim pesan yang mengatakan paling takut akan deportasi.
“Mereka bertanya kepada saya, 'Beri saya solusi? Apa yang harus kita lakukan? Jika kami kembali ke Afghanistan, Taliban akan membunuh kami'," terangnya.
Perekrutan dipimpin pasukan Wagner
Arghandiwal mengatakan perekrutan itu dipimpin oleh pasukan bayaran Rusia Wagner Group.
Jenderal lain, Hibatullah Alizai, panglima tentara Afghanistan terakhir sebelum Taliban mengambil alih, mengatakan upaya itu juga dibantu oleh mantan komandan pasukan khusus Afghanistan yang tinggal di Rusia dan berbicara bahasa tersebut.
Rekrutmen Rusia mengikuti peringatan berbulan-bulan dari tentara AS yang bertempur dengan pasukan khusus Afghanistan bahwa Taliban berniat membunuh mereka.
Baca juga: Oligarki Moskow Oleg Tinkov Lepaskan Kewarganegaraan Rusia karena Perang Ukraina
Mereka mungkin bergabung dengan musuh AS untuk tetap hidup atau karena marah dengan mantan sekutu mereka.
Rincian upaya perekrutan Pasukan Khusus Afghanistan oleh militer Rusia pertama kali dilaporkan oleh majalah Foreign Policy pekan lalu.
3. Korban Tewas Akibat Insiden Jembatan Runtuh di India Bertambah Jadi 135 Orang
Jumlah korban tewas akibat ambruknya jembatan di India bertambah menjadi 135 orang hari ini, Selasa (1/11/2022), ketika operasi pencarian memasuki hari ketiga.
Jembatan gantung era kolonial yang dibangun di atas Sungai Machchhu di kota Morbi, negara bagian Gujarat, India, penuh sesak wisatawan ketika jembatan itu runtuh pada Minggu (30/10/2022) malam, membuat orang-orang di atas jembatan terjun sekitar 10 meter ke dalam air.
Para wisatawan diketahui sedang merayakan festival Diwali dan Chhath Puja. Pihak berwenang memperkirakan ada sekitar 200 orang berada di jembatan saat insiden itu terjadi.