- "Pertanyaan yang berulang kali ditanyakan adalah jika kita adalah sistem parlementer, dan jika ini adalah pemerintahan sipil, maka biarkan proses pemilihan berlanjut, biarkan negara melakukan pemilihan umum," kata Asad Rahim Khan, seorang analis politik yang berbasis di Lahore.
"Dan apa yang kita lihat dalam hal hilangnya kepercayaan publik, saya khawatir, akan diperburuk oleh upaya pembunuhan hari ini," tambahnya.
- Koresponden Al Jazeera di Pakistan Abid Hussain mengatakan, "Meski Khan sendiri telah mengisyaratkan pertumpahan darah selama perjalanan panjangnya, serangan ini mencerminkan ketidakpuasan yang berkembang di negara itu."
"Serangan itu hanya akan meningkatkan tekanan pada pemerintah, yang dituduh oleh PTI ingin menyingkirkan Khan dengan cara apa pun yang diperlukan."
"Khan sendiri telah mengatakan beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir bahwa hidupnya dalam bahaya," tambahnya.
Nasib Pelaku
Menteri Penerangan Murriyam Aurangzeb mengatakan polisi menangkap tersangka pria bersenjata di tempat kejadian.
Interogasi sedang berlangsung, tambahnya.
Polisi juga menutup tempat kejadian untuk melakukan pekerjaan forensik.
Kabar Terkini
- Koresponden Kamal Hyder dari Al Jazeera, melaporkan dari Islamabad, mengatakan "kemarahan yang cukup besar" meningkat di jalan-jalan setelah penembakan Imran Khan.
"Kami mendapatkan laporan awal tentang pengunjuk rasa yang memblokir jalan, membakar ban, dan ini bisa meningkat menjadi sesuatu yang besar," tambahnya.
- Arifa Noor, seorang analis politik di Pakistan, menyatakan keterkejutannya atas serangan itu.
"Tidak ada yang menyangka akan seperti ini, ada tembakan yang ditembakkan ke mantan perdana menteri, mengingat, baru pada tahun 2007, kami kehilangan seorang pemimpin yang sangat populer melalui kekerasan semacam ini,” kata Noor kepada Al Jazeera.