TRIBUNNEWS.COM, ISLAMABAD - Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan ditembak orang tak dikenal saat sedang melakukan pawai untuk menuntut pemilihan umum (Pemilu) digelar lebih awal, Kamis (3/11/2022) waktu setempat.
Imran Khan terluka dalam peristiwa itu.
Polisi menceritakan kronologis penembakan.
Bermula dari seorang pria bersenjata melakukan penembakan ke mobil kampanye yang mengangkut Mantan PM tersebut.
Dalam insiden itu, sembilan orang terluka dan setidaknya satu orang yang merupakan pendukung Imran Khan tewas.
Sementara itu pejabat partai Tehreek-e-Insaf, Asad Umar, mengatakan Imran Khan diketahui dalam kondisi stabil dan mengalami luka yang tidak parah di kakinya.
“Dia dibawa ke rumah sakit di Lahore, tetapi dia tidak terluka parah. Sebuah peluru mengenai kakinya,” kata Umar seperti dikutip dari Associated Press.
Identitas pria bersenjata yang ditangkap di tempat kejadian belum diketahui.
Juga tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas penembakan itu.
Serangan itu menimbulkan kekhawatiran baru tentang meningkatnya ketidakstabilan politik di Pakistan.
Pulangkan ke Pakistan
Sejak penggulingannya melalui mosi tidak percaya di Parlemen pada bulan April, Khan telah mampu memobilisasi unjuk rasa massal di seluruh negeri.
Dia dianggap mampu menggerakkan orang banyak.
Dia korban konspirasi oleh penggantinya, Perdana Menteri Shahbaz Sharif, bersama Amerika Serikat.