"Petugas pemadam kebakaran ada di tempat - tidak jelas apa yang terjadi," kata petugas pemadam kebakaran Lukasz Kucy.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan laporan keterlibatan Rusia adalah "provokasi yang disengaja yang bertujuan untuk meningkatkan situasi".
"Jika itu bukan kecelakaan maka itu adalah ujian bagi tanggapan Barat, dan itu adalah sesuatu yang harus dipikirkan dengan sangat hati-hati."
Jenderal Sir Richard Barrons, mantan kepala Komando Pasukan Gabungan Inggris, mengatakan "taruhannya sangat tinggi".
Dia menambahkan bahwa jika Rusia sengaja menargetkan Polandia maka "dunia kita ini sedang berubah yang tidak dapat dibayangkan oleh siapa pun bahkan sebulan yang lalu".
Tetapi Jenderal Sir Richard mengatakan "jauh lebih mungkin" bahwa "rudal menjadi nakal" dan tidak berfungsi atau dibelokkan.
Wakil Perdana Menteri Latvia, Artis Pabriks, mengatakan,rezim kriminal Rusia menembakkan rudal yang tidak hanya menargetkan warga sipil Ukraina tetapi juga mendarat di wilayah NATO di Polandia.
"Latvia sepenuhnya mendukung teman-teman Polandia dan mengutuk kejahatan ini."
Menteri luar negeri Jerman, Annalena Baerbock, mengatakan dia memantau situasi dengan cermat dan berhubungan dengan teman-teman Polandia dan sekutu NATO.
Menteri Pertahanan Slovakia Jaroslav Nad mengatakan sangat prihatin atas serangan rudal Rusia yang dijatuhkan di Polandia.
"Rusia harus menjelaskan apa yang terjadi. Serangan tidak masuk akal terhadap infrastruktur harus segera dihentikan. Kecerobohan Rusia semakin tidak terkendali," ujarnya.
Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo dalam cuitannya menyatakan, "Kita semua adalah bagian dari keluarga NATO."
Kementerian Luar Negeri Estonia mengatakan, kabar terbaru dari Polandia tersebut"paling mengkhawatirkan" dan siap untuk mempertahankan "setiap jengkal wilayah NATO".
NATO memiliki prinsip pertahanan kolektif yang berarti bahwa serangan terhadap satu sekutu dianggap sebagai serangan terhadap semua sekutu.