Seorang drag performer di klub itu, Angelo Patino, telah meninggalkan klub sekitar setengah jam sebelum penembakan terjadi.
Ia mengatakan bahwa Club Q merupakan tempat di mana dirinya dapat mengekspresikan diri sesuai keinginannya, dalam komunitas yang 'akan membuat anda bahagia'.
Pemuda berusia 18 tahun itu kemudian bangun pada hari Minggu pagi untuk melaporkan bahwa setidaknya satu orang yang ia kenal telah terbunuh.
"Saya selalu merasa terlindungi di sana, apapun yang terjadi. Sungguh menyakitkan bahwa saya tidak dapat melindungi teman-teman saya ketika mereka membutuhkannya," pungkas Patino.
Aksi penembakan brutal itu dilakukan pria berusia 22 tahun bernama Anderson Lee Aldrich yang sengaja pergi ke Club Q pada Sabtu malam waktu setempat, sekitar pukul 23.55 dan segera mulai menembak secara brutal menggunakan senapan yang dibawanya.
Akibat aksi ini, 5 orang dinyatakan tewas termasuk 2 bartender yang bekerja di club itu, sedangkan 20-an lainnya mengalami luka-luka.